Berkendara Menuju Masa Depan yang Lebih Ramah Lingkungan: Dampak Kendaraan Listrik terhadap Lingkungan

Dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap polusi udara dan perubahan iklim, peralihan ke kendaraan listrik (EV) merupakan langkah awal yang menjanjikan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Kendaraan listrik berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang besar karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

 

Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Energi, khususnya transportasi, merupakan salah satu industri yang meningkatkan emisi secara signifikan. Salah satu strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi dampak perubahan iklim adalah pengembangan mobil yang inovatif, rendah emisi, dan ramah lingkungan. Kendaraan listrik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, yang merupakan salah satu keuntungan terbesar bagi lingkungan (Nur and Kurniawan, 2021). Berbeda dengan mobil bermesin pembakaran internal konvensional, yang melepaskan berbagai polutan dan karbon dioksida selama pengoperasiannya, kendaraan listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan tidak memiliki emisi knalpot. Kita dapat mengurangi dampak perubahan iklim dan secara drastis mengurangi jejak karbon yang terkait dengan transportasi dengan beralih ke kendaraan listrik.

Meningkatkan Kualitas Udara

Kendaraan listrik tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga membantu meningkatkan kualitas udara di perkotaan. Kendaraan konvensional yang menggunakan bensin atau solar mengeluarkan polutan beracun seperti partikel, nitrogen oksida, dan senyawa organik yang mudah menguap ketika terbakar. Polutan ini dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kendaraan listrik dapat menggantikan mobil konvensional, menurunkan polusi udara dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bersih.

Mendorong Integrasi Energi Terbarukan

Selain cara pengoperasiannya, kendaraan listrik juga membantu sistem energi yang lebih besar dari sudut pandang lingkungan. Dampak lingkungan dari kendaraan listrik meningkat karena sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin semakin banyak digunakan di jaringan listrik. Kita dapat mempercepat peralihan ke masa depan energi rendah karbon dan mengurangi emisi lebih banyak lagi dengan menggunakan listrik bersih dan terbarukan untuk mengisi daya kendaraan listrik.

Masalah dan Hal yang Perlu Dipikirkan

Meskipun kendaraan listrik mempunyai banyak manfaat bagi lingkungan, terdapat kendala dalam penerapannya secara luas. Penting untuk memikirkan secara serius dan menyelesaikan permasalahan termasuk aksesibilitas infrastruktur pengisian daya, dampak produksi baterai terhadap lingkungan, dan sumber bahan penting untuk baterai kendaraan listrik. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjamin pemahaman menyeluruh tentang dampak kendaraan listrik terhadap lingkungan, terutama yang terkait dengan produksi dan pembuangan.

Penanganan limbah baterai kendaraan listrik yang mengandung unsur bahan berbahaya dan beracun (B3) termasuk nikel dan lantanum beracun juga akan berdampak negatif. Fasilitas daur ulang sampah baterai menjadi tanggung jawab yang harus dipenuhi untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu, peraturan yang tepat mengenai pembelian dan penukaran baterai juga diperlukan untuk membatasi kemungkinan jumlah limbah baterai. Untuk meminimalkan potensi kerusakan lingkungan, mengidentifikasi kerusakan lingkungan, mengolah limbah, dan terlibat dalam inisiatif perbaikan lingkungan, produsen kendaraan listrik juga harus mempertimbangkan biaya lingkungan (Nur and Kurniawan, 2021).

 

Referensi:

Nur, A.I. and Kurniawan, A.D. (2021) ‘Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan’, Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 7(2), pp. 197–220. Available at: https://doi.org/10.38011/jhli.v7i2.260.

Ditulis oleh: Devia Zilka Qisthi A.