Dalam hidup semua berdampingan tak terkecuali dalam tindakan tentu kita semua pernah berbuat kesalahan, Mary Tyler pernah berkata “Ambil kesempatan, buat kesalahan. Begitulah cara Anda tumbuh”. Hal yang membuat kita tumbuh adalah ketika kita menyadari kesalahan tersebut dan menjadikannya sebagai pembelajaran.
Karena jika tidak hal itu akan berdampak buruk bahkan dapat membahayakan nyawa. Dalam menanggapi hal tersebut kita perlu suatu konsep yang memberikan rasa moralitas dan serangkaiannya untuk selalu berbuat baik. Hal itu disebut sebagai ETIKA. Secara khusus disini kita membutuhkan Etika Teknik.
Teknik sendiri merupakan suatu bidang yang amat luas dan selalu berubah-ubah, dengan begitu banyaknya cabang yang berbeda-beda, diperlukan suatu hal yang memiliki kesamaan sebagai suatu pedoman bagaimana para insyur dapat memecahkan suatu masalah, salah satunya adalah Etika.
Secara asal kata etika berasal dari Bahasa yunani yaitu ethos dan ethikos. Dimana ethos berarti sifat, watak, kebiasaan. Dan ethikos berarti susila keadaban, kelakuan, dan perbuatan yang baik. Kemudian secara makna etika sendiri adalah filosofis moral yang mencoba menangani apa yang benar dan apa yang salah dan apa tugas kita untuk berbuat baik dan apa tugas kita untuk tidak berbuat buruk.
Etika Teknik pada dasarnya adalah pola pikir yang sama, hanya diterapkan pada bidang engineering. Ini adalah studi tentang nilai, masalah, dan keputusan yang terlibat dengan pekerjaan para insinyur. Etika memiliki kepentingan khusus bagi para insinyur karena kehidupan orang sering kali berada di tangan kita. Hal ini bukan hanya tentang sopan santun.
Karena apa yang kita ciptakan sebagai seorang insinyur harus memikirkan keselamatan hidup orang lain. Seperti ketika kita meminum sebuah pil di rumah sakit, kita harus percaya bahwa orang-orang yang membuatnya memikirkan kesehatan terbaik kita. Atau ketka kita mengendari sebuah kendaraan para insinyur membutuhkan banyak waktu untuk memikirkan sebuah kendaraan yang layak untuk dikendarai demi keselamatan kita, dan seperti kita melewati jembatan, atau merasa nyaman di bawah atap bangunan. Semua itu dirancang dengan mempertimbangkan etika.
Jika kita ingin melihat seberapa buruk kegagalan teknik, kita dapat melihat tragedy kebelekang seperti meledaknya PLTN Chernobyl di Pripyat Ukraina (saat itu masih termasuk Republik Sosialis Uni Sovyet) pada tahun 1986, PLTN ini merupakan suatu kebanggaan pemerintah Uni soviet kala itu yang berhasil menyelesaikan pembangunan dengan begitu cepat, bencana dimulai ketika pada tahap pengujian system pada reaktor nomor 4 pembangkit Chernobyl terjadi lonjakan energi secara tak terduga dan ketika sedang mencoba untuk mematikan darurat, terjadi lonjakan daya yang sangat tinggi menyebabkan tangka raktor pecah diikuti serangkaian ledakan uap, dari banyaknya sebab ledakan ini dipicu bukan hanya dari satu atau dua sebab saja, namun dari serangakain sebab yang terus diabaikan. Mulai dari pengujian di malam hari karena adanya permintaan untuk tidak adanya penurunan daya dari sector industry namun dikejar oleh target. Insyinyur yang memaksakan teknisi yang kurang berpengalaman, mengindahkan prosedur pengujian , dan tidak adanya pengumuman akan diadakannya pengujian, dan dari semua sebab yang ada pemerintah sempat merahasiakannya sehingga sampai saat ini documenter (Film Chernobyl 2019) dari ilmuwan fisika sedikit memperjelas sebab secara teknik. Bencana ini menewaskan 31 orang dilokasi, namun menurut IAEA kecelakaan nuklir chernybol merupakan kecelakaan PLTN terburuk di dunia, Greenpace International memperkirakan jumlah kematian mencapai 93 ribu orang pada tahun 2006, dan radiasinya masih tetap berlangsung sampai saat ini dan diperkirakan butuh 3000 tahun kemudian sejak kejadian kawasan tersebut dapat dihuni.
Kelalaian paling fatal dalam tragedi Chernobyl menurut ilmuwan fisika legasov terdapat pada pernacangan batang kendali yang dimana ujung dari batang kendali tersebut terbuat dari grafit yang dapat memicu reaktifitas, yang seharusnya batang kendali ini mendinginkan reactor berubah menjadi detonator, asumsinya bahan itu digunakan karena dinilai murah.
Itu semua dapat dicegah jika saja mengikuti kode etik insinyur, memang begitu banyak kode etik diluar sana, disini kita akan membahas Kode Etik dari American Society of Civil Engineers, atau ASCE. Kode Etik mereka memiliki delapan prinsip yang berbeda
1. Hold Safety Paramount
Merupakan kode etik yang pertama, Hal ini berarti perhatian utama sebagai seorang insinyur adalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Aturan selanjutnya mengatakan bahwa anda hanya boleh menyetujui desain yang dipastikan aman dan sesuai dengan standar teknik yang diterima. Fakta bahwa pembangunan uji system dilaksanakan pada shift malam yang umumnya hanya melakukan pemantauan banyak inysinyur yang mendebatkan sebab dari kelalaian ini.
2. Layanan Dengan Kompetensi
Aturan kedua ini berarti kita hanya boleh bekerja dibidang yang kita kuasai jika kita bukan insinyur listrik maka jangan mengutak-atik kabel di suatu panel.
3. Mengeluarkan pernyataan yang benar
Ini menjadi aturan ketiga yang pada intinya jangan berbohong
4. Bertindak Sebagai Agen Setia
Aturan ini yang kemudian menjadi kebutuhan untuk setiap leader atau teknisi dan menghindari konflik kepentingan. Pekerjaan kita seharusnya tetap mengikuti prosedur keselamatan tanpa merasa tertekan adanya kepentingan yang menyabotase.
5. Reputasi berdasarkan prestasi
yang berarti reputasi kita dibangun oleh pekerjaan yang kita lakukan dan bukan dengan cara yang tidak adil, seperti melimpahkan tanggung jawab, bahkan yang dilimpahkan itu hal yang dianggap masalah. Itu sejalan dengan persyaratan pada aturan selanjutnya yaitu
6. Menjunjung Tinggi Kehormatan Profesional
Di mana Kitabertindak dengan integritas dan tidak memiliki kebijakan toleransi untuk penyuapan, penipuan, atau segala jenis korupsi. Bahkan terhadap hal yang dirasa oleh kita tidak memiliki imbas seperti manajemen waktu, taat prosedur, dan juga birokrasi.
7. Lanjutkan Pengembangan Profesional
Pada aturan ke tujuh ini sebagai seorang insinyur menjadi salah satu hal yang penting untuk pertumbuhan jangka panjang masyarakat dan bidang teknik. Kita tidak hanya mendorong perkembangan kita sendiri namun juga para insyinur yang lainnya. Kita harus melaporkan apapun yang terjadi, dengan tetap menerima konsekuensinya baik ataupun buruk.
8. Perlakukan Semua Orang Secara Adil
Pada aturanbyang terakhir ini, aturan kedelapan merupakan mantra yang luar biasa untuk perjalanan hidup, perlakuan yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik dan hal ini dapat memicu aturan lain untuk tetap dijalankan tanpa beban.
Dari semua aturan ini memang sudah sempurna, namun tidak ada manusia yang sempurna, orang dapat berbuat kesalahan bahakan memang melanggar aturan. Dan kode etik ini tidak selamanya dapat mengatasi semua situasi, kode rtik tersebut mungkin perlu diperbaruai dan diperbarui seeiring perkembangan jaman dan kemajuan masyarakat serta teknologi.
Sehingga semua bertumpu pada “apa yang menjadi prioritas utama, apakah keserakahan pribadi atau golongan, yang menghalalakan segala cara tanpa memperdulikan aturan, atau bahakan aturan tersebut yang kemudian dirubah oleh keserakahan tersebut.
Atau prioritas terhadap kebaikan untuk public dan kemudian bagaiamana kita memprioritaskan kebaikan public tersebut.
Hal itu tidak bisa hanya sebagai hal yang konsekuensial memiliki tujuan yang kemudian membenarkan segala cara, tidak. Kita membutuhkak etika yang lebih baik. Salah satu teori yang berpengaruh adalah keyakinan akan tindakan itu benar jika bermanfaat atau bermanfaat bagi sebagaian besar orang.
Kita harus selalau mempertimbangakan secara maksimal kebaikan yang dapat kita lakukan dengan mempertimbangakan semua yang akan berpengaruh oleh tindakan kita. Etika dari hak juga sangat penting, secara sederhana kita harus melakukan yang terbaik terhadap hak orang lain Tindakan hormat tidak hanya ideal, tetapi perlu, terlepas dari apakah tindakan itu selalu memaksimalkan kebaikan secara keseluruhan atau tidak.
Kemudian ada pula etika tugas yaitu tentang menghormati otonomi orang lain. Ini dibangun di atas etika hak, tetapi menyoroti tugas mereka, bukan hak orang lain. Jika mereka memiliki hak untuk hidup, maka saya memiliki kewajiban untuk tidak memasarkan produk menyesatkan yang dapat membunuh Anda. Atau menandatangani desain jalan baru yang belum saya periksa.
Menerapkan etika teknik adalah tentang mencoba menyeimbangkan teori etika ini dengan situasi apa pun yang Kita hadapi. Ini tidak selalu mudah – atau sederhana – tetapi sebagai seorang insinyur, kita memiliki kewajiban untuk mencoba yang terbaik.
Berlanjut dari sejarah ledakan PLTN Chernobyl kecacatan teknis yang ada pada jenis reactor yang dipakai tidak akan di perbarui dan diperbaikai jika fisikawan dari Institut Tenaga Atom Kurchatov tidak membeberkan kebenaran yang ada meski dibawah tekanan pemerintah akibat dari panasnya geopolitik yang berlangsung. Jika tidak dibeberkan apakah mereka berkewajiban memebri tahu? Terkait dengan masyarakat sekitar? Protocol yang seharusnya dijalankan?
Hal ini tidak lah mudah, fisikawan tersebut harus menghiting jangkauan radiasi, dan mengatasi segala perubahan desain, dan memang hal ini menjadi hak masyarakat yang perlu diketahui dan disampaikan sehingga masyarakat dapat merencanakan tindakan dan mereka aman serta nyaman.
Jika kebenaran pada tragedi Chernobyl terus ditutupi hal ini menyangkal hak orang lain untuk memastikan keselamatan mereka sendiri dan membuat keputusan terdidik mereka sendiri Akhirnya, apa pun yang terjadi, kita perlu perlu berbagi dan berkontribusi untuk kemajuan pengetahuan profesional. Itulah mengapa bahkan ketika tragedi terjadi, penting untuk memperlakukannya sebagai studi kasus tentang apa yang mungkin Anda pelajari untuk dilakukan secara berbeda dimasa depan ketika mendekati masalah lain. dengan kode etik yang kuat sebagai pedoman dan pengetahuan tentang masa lalu, kita dapat membuat keputusan terbaik dan terinformasi untuk memastikan desain kita memiliki dampak terbaik.
Penulis:
Rifki Alain
3332180003
0 comments on “ABAI DENGAN ETIKA PROFESI BISA MENIMBULKAN TRAGEDI” Add yours →