Potensi Pembangunan Kilang Minyak Tuban

Kilang minyak merupakan industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Pembangunan industri kilang minyak di Indonesia sendiri sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pemasukan devisa negara. Selain itu, pembangunan industri kilang minyak juga dapat meningkatkan kualitas hidup, yang termasuk salah satu tujuan dari pembangunan industri di antaranya untuk memperluas lapangan kerja, menunjang pemerataan pembangunan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Menyoal kilang minyak, tentu tak asing mengenai mega proyek yang diusung pemerintah yakni kilang minyak di Tuban, Jawa Timur. Proyek kilang Tuban merupakan salah satu proyek strategis nasional masa kabinet pertama presiden Joko Widodo yang ditugaskan kepada PT. Pertamina (Persero) pada 2016 lalu. Penugasan tersebut dimuat dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 807 K/12/MEM/2016 tentang pembangunan dan pengoperasionak kilang minyak di kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur.

Menurut data dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) proyek raksasa ini memiliki nilai investasi yang ditaksir mencapai  Rp 199,3 Triliun. Dalam pengerjaannya, Pertamina menggandeng perusahaan asal Rusia yakni Rosneft dengan membentuk PT Pertamina Rosneft (2017) dengan komposisi saham 55 persen (Pertamina) dan 45 persen (Rosneft)

Kilang minyak berkapasitas produksi 300 ribu barel per hari ini diharapkan dapat meningkatkan penyediaan minyak mentah dan bahan bakar di Indonesia sehingga dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor. Pembangunan seluas 841 hektare (Ha) ini ditargetkan selesai dalam tiga tahun ke depan.

Selain itu, warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, tak ketinggalan untung atas pembangunan proyek kilang minyak Tuban. Pasalnya, PT Pertamina (Persero)  memberikan ganti untung atas pembebasan lahan proyek tersebut. Tak hanya itu, pembangunan ini diproyeksikan akan menyerap 20 ribu tenaga kerja dan 2.500 pekerja saat telah beroperasi. Hal ini tentu menjadi sumber pendapatan ekonomi bagi warga setempat.

Penulis: Siska Irma Diana