Di berbagai berita Media massa saat ini tengah memberitakan tentang Kasus Korupsi, Politisasi demokrasi, Pembukaman suara, Refresipitas Aparat pada masyarakat sipil, dan perang ideologi dari Ras, Budaya bahkan karena politik, dan sampai pada “Dipaksa sehat di Negara yang sakit” menjadi tagline keadaan Negara dan sekaligus masih Menjadi pertanyaan arti sebenarnya refleksi Pancasila dan Demokrasi saat ini.
Pancasila merupakan ideologi Negara, landasan Negara di Indonesia. Pancasila dan pancasilais menjadi arti yang sakral ketika berstatement, seolah-olah orang tersebut merupakan orang yang paling berpancasila dan siap menerima setiap perbedaan, sekaligus pencerminan perilaku dalam mengurus bangsa melalui pancasila, namun antara sikap dan pernyataan sangatlah berbeda. Lantas bagaimana dengan Pancasila dan Demokrasi sekarang?.
Pancasila dan demokrasi menjadi dua kalimat yang mampu menghegemoni khalayak opini publik tentang arti keselarasaan dan saling menghormati perbedaan yang ada. Dalam refleksi pancasila dan demokrasi selayaknya antara stakeholder dapat saling terjalin secara sistematis dan fundmental. Dalam hal tersebut pula maka disinilah peran milenial diperlukan. Pasalnya keikutsertaan para kaum milenial berperaan aktif dalam menuntun negeri ini, baik dalam tuangan fikiran dan perbuatan serta karya-karya yang dihasilkan dari hasil kretifitas yang nantinya akan membentuk stigma dimana milenial terus mampu berkembang dan membuat negara ini berdemokrasi dan ber Pancasilais sesuai dengan apa yang di harapakan oleh pendiri bangsa yaitu hidup Aman damai dan tentram.
Keikutsertaan Milenial dalam penuangan fikiran dan perbuatan juga kerap mampu mendorong narasi-narasi perdamaian yang dibangun pada kalangan masyarakat, karena sampai saat ini hal itu terbukti. Kaum pemuda milenial lebih sering membuat dan menyebarkan isu isu perdamian dan menghormati perbedaan melalui apa yang ia bisa dalam mengekpresikan hal tersesbut. Dengan kata lain refleksi pancasila dan demokrasi dapat terefleksikan melaui karya karya anak milenial dalam membangun isu isu perdamain dan ketentraman ber Bangsa dan Ber Negara. Dan jangan sampai Kata kata Bung Karno malah menjadi kenyatan yang dimana ia berkata: “ Perjuanganku lebih Mudah Karena Mengusir penjajah, tapi perjuanganmu Akab lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”.
Penulis: Ari Abdurahman
0 comments on “Refleksi Pancasila dan Demokrasi Pada Kacamata Milenal” Add yours →