Hampir dua tahun, Corona Virus Dieses-19 (Covid-19) menjadi Pandemi yang menginfeksi seluruh dunia. Di Indonesia, kasus positif Covid-19 terus meningkat seiring dengan munculnya beragam varian corona jenis baru. Menanggapi situasi ini pemerintah segera menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali pada 3 Juli lalu. Langkah tegas ini diterapkan guna menekan laju penyebaran kasus positif Covid-19 di tanah air.
Dilansir melalui laman covid.19.go.id pada 7 Juli 2021, diketahui jumlah kasus positif sebanyak 2.491.006 jiwa dengan kasus aktif sebanyak 373.440 jiwa, sembuh sebanyak 2.052.109 jiwa, dan meninggal sebanyak 65.457 jiwa. Kasus positif yang terus bertambah pesat menempatkan Indonesia sebagai negara urutan tertinggi ketiga di dunia setelah Brazil dan India dengan penambahan kasus Covid-19 harian sebanyak 34.379 jiwa.
Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi,M.Epid mengatakan bahwa melonjaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh mobilitas pergerakan masyarakat atas varian baru Virus Corona di Indonesia. Lebih lengkapnya, mari mengenal 11 macam varian mutasi virus baru Corona:
- Alpha: varian virus corona inggris B117
- Beta: varian virus corona Afrika Selatan B1351
- Gamma: varian virus corona Brasil P.1
- Delta: varian virus corona India B1617.2
- Epsilon: varian virus corona asal Amerika Serikat B1427/B1429
- Zeta: varian virus corona Brasil P.2
- Eta: varian virus corona Inggris B1525
- Theta: varian virus corona Filiphina P.3
- Kappa: varian virus corona India B1617.1
- Lota: varian virus corona Amerika Serikat B1526
- Lambda: varian virus corona Peru C.37
Beberapa varian virus baru corona yang sudah masuk ke Indonesia adalah:
1. Varian Alpha
Varian ini dikenal dengan nama ilmiah B117 ditemukan di Inggris pada Desember 2020. Potensi bahaya varian B117 ini mampu meningkatkan risiko kematian dibanding varian lain. Akan tetapi, belum terbukti mempengaruhi kemajuan vaksin Covid-19. Virus varian ini aktif bersirkulasi di kawasan Asia Tenggara. Adapun gejala dari varian ini adalah demam, batuk, sulit bernapas, menurunnya indera pengecap dan penciuman, serta keluhan pada saluran pencernaan.
2. Varian Beta
Varian ini dikenal dengan nama ilmiah B1351 ditemukan di Afrika Selatan pada Oktober 2020. Virus ini masuk ke Indonesia pada awal Mei 2021 di Bali. Potensi bahaya B1351 mampu menurunkan efikasi vaksin dan meningkatkan risiko keparahan penyakit. Peneliti menyebut bahwa varian ini menyerang orang usia muda. Gejala umum yang terjadi yakni menghilangnya indera penciuman, demam, batuk, kelelahan, sesak napas, diare, hingga ruam kulit.
3. Varian Delta
Varian ini dikenal dengan nama ilmiah B1617 berasal dari India. Virus varian ini bermutan ganda: (L4525 & E484Q). L4525 meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi. Sedangkan E484Q, membantu virus menghindari sistem kekebalan tubuh. Gejala yang ditimbulkan yaitu demam, sesak napas, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, kehilangan rasa, sakit tenggorokan, pilek, muntah, dan diare.
Penulis: Siska Irma Diana
0 comments on “MARI MENGENAL VARIAN VIRUS BARU CORONA” Add yours →