Sejak tahun 1948, tanggal 8 Mei ditetapkan sebagai Hari Palang Merah Internasional. Tanggal ini merupakan hari kelahiran Jean Henry Dunant, penggagas sekaligus penggerak keanggotaan Palang Merah. Peringatan ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa para relawan dan staf yang berjuang menyelamatkan nyawa banyak orang.
Pendirian organisasi Palang Merah dilatarbelakangi oleh pengalaman Dunant ketika menyaksikan perang di dekat desa kecil di Solferino, Italia pada tahun 1859. Ketika itu Dunant sedang dalam perjalanan untuk menjumpai Napoleon III yang merupakan seorang Kaisar Perancis.
Pada peristiwa itu, sekitar 40 ribu orang menjadi korban, sedangkan bantuan medis militer tidak mencukupi. Dunant akhirnya bekerja sama dengan penduduk setempat untuk menolong korban.
Beberapa waktu setelah kembali ke Swiss, ia menulis sebuah buku berjudul A Memory of Solferino. Buku tersebut memuat dua gagasan: pertama, membentuk organisasi sukarela yang disiapkan di masa damai untuk menolong korban perang; kedua, membuat perjanjian internasional untuk melindungi korban perang.
Jean Henry Dunant, seorang pejuang kemanusiaan berkebangsaan Swiss muncul dengan konsep Palang Merah pada tahun 1859, kemudian ia bersama empat pria lainnya mendirikan International Committee for Relief to the Wounded pada 1863 di Jenewa.
Perjanjian Jenewa pada 22 Agustus 1964 yang mempertemukan 12 negara, resmi mengakui Hari Palang merah Internasional. Pertemuan tersebut megangkat tema penanganan orang terluka dan sakit di medan perang.
Dunant mengemukakan gagasan tentang perlunya dibentuk sebuah organisasi netral untuk memberikan perawatan terhadap prajurit-prajurit yang terluka. Ia juga megusulkan untuk menciptakan lambang internasional sebagai penanda tenaga medis.
Untuk menghormati Dunant, lambang palang merah dengan latar putih yang berkebalikan dari bendera Swiss, ditetapkan sebagai lambang Palang Merah Internasional. Organisasi tersebut kemudian berganti nama menjadi International Committee of the Red Cross (ICRC) yang mencerminkan lambangnya.
Penulis: Gladys Dara Marsha Fenumal
0 comments on “PALANG MERAH, JARINGAN KEMANUSIAAN TERBESAR DI DUNIA” Add yours →