Tepat hari ini, 22 April diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia. Tiap tahunnya, masyarakat dunia selalu diingatkan untuk turut andil menjaga Bumi. Pegiat lingkungan selalu berusaha mengedukasi masyarakat dengan berbagai cara. Sayangnya, sejak pandemi tahun lalu, kegiatan peringatan Hari Bumi tidak bisa berjalan di ruang terbuka, seperti dengan menanam pohon atau memungut sampah. Meski bergitu, pandemi tak menjadi alasan untuk kita mengesampingkan upaya menjaga lingkungan.
Hal yang harus kita pahami adalah peringatan Hari Bumi bukan hanya formalitas saja, melainkan ajang bagi kita menyadarkan diri atas apa yang kita lakukan terhadap Bumi selama setahun terakhir dan apa yang dapat kita lakukan kedepannya. Apakah kita sudah benar-benar peduli terhadap lingkungan? Berikut ini beberapa fakta lingkungan dan hal yang dapat kita lakukan sebagai solusi terhadapnya.
1. Kurangi penggunaan plastik
Sampah plastik tidak bisa hancur dengan sendirinya dalam jangka waktu ratusan hingga ribuan tahun. Pahitnya, daur ulang saja tidak dapat menyelesaikan krisis polusi plastik. Bahkan setelah sampah plastik didaur ulang, pada akhirnya ia akan tetap menumpuk menjadi sampah tak terpakai.
Daur ulang saja bukanlah solusi; melepaskan ketergantungan terhadap plastik adalah solusi.
Minimalkan pembelian produk yang menggunakan plastik dalam kemasan kecil (sachet), dan beralihlah ke kemasan yang lebih besar. Bawalah tas belanja sendiri ketika berencana berbelanja, dan tolak plastik yang diberikan toko untuk membungkus belanjaan Anda. Bawalah wadah makan dan minum Anda sendiri, sehingga Anda tidak perlu memesan makanan atau minuman dalam kemasan.
2. Kurangi emisi karbon dengan perbanyak makan sayur
Semakin banyak orang yang memilih memakan daging dibanding sayur, menyebabkan meluasnya peternakan dan menjadi salah satu penyebab berkurangnya lahan hutan alami. Proses beternak, mulai dari memelihara hewan hingga pengolahannya sampai siap dipasarkan, menyumbang lebih banyak karbon dioksida ke udara sehingga emisi karbon yang merusak lingkungan bisa meningkat.
Mengubah pola makan menjadi lebih banyak mengonsumsi sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan menjadi salah satu solusi menjaga Bumi. Anda bisa memulainya secara perlahan dengan mengurangi sedikit demi sedikit jumlah daging yang dimasak dan dikonsumsi.
3. Olah sisa sampah sayur dan buah menjadi pupuk
Sisa sayuran yang Anda olah bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. Caranya mudah saja, Anda bisa menyimpan sisa sayuran di dalam wadah lalu menyimpannya di bawah tempat cuci piring, balkon rumah, atau bahkan freezer.
4. Tanam pohon di rumah
Pupuk kompos yang sudah Anda buat dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman Anda. Tanaman berguna memberikan oksigen dan udara bersih di rumah Anda dan lingkungan sekitar. Anda dapat menanam tanaman hias atau tanaman yang menjadi sumber makanan sekaligus, seperti pohon cabai, pohon taoge, pohon buah-buahan, dan sebagainya. Anda dapat memulainya dengan memelihara tanaman-tanaman kecil di pot yang benihnya banyak tersedia dan bisa dibeli secara online.
5. Batasi penggunaan air
Tahukah Anda bahwa hanya ada 3 persen jumlah air tawar di dunia, dan kurang dari 1 persen air yang dapat dikonsumsi manusia? 97 persen dari total seluruh air Bumi merupakan lautan, yang berarti hanya 3 persen air yang tidak mengandung garam. Dari 3 persen tersebut, 2 persennya merupakan air beku yang ada di Kutub Utara dan Selatan. Sisa 1 persen pun tidak semuanya bersih, hanya 0,62 persen air yang layak dikonsumsi manusia.
Membatasi penggunaan air dapat menjaga cadangan air bersih dan mengurangi aliran air kotor ke laut. Cadangan air bersih sangat penting bagi keberlanjutan Bumi dan kehidupan masyarakat dunia. Berdasarkan prediksi PBB, pada tahun 2050 populasi dunia akan tumbuh oleh sekitar 2 miliar orang, dan 10 miliar orang meningkatkan permintaan air bersih hingga 30 persen.
Penulis: Gladys Dara Marsha Fenumal
0 comments on “Hari Bumi Bukan Formalitas Saja, Mari Jaga Bumi dengan Gaya Hidup Ini” Add yours →