Puasa secara bahasa artinya menahan. Secara istlah puasa berarti menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Selain menahan lapar dan haus, kita juga diwajibkan untuk dapat menahan amarah serta hawa napsu yang ada di dalam diri.
Saat menjalankan ibadah puasa kita harus mampu mengendalikan segala hawa napsu yang ada dalam diri kita. Termasuk untuk menghargai orang lain yang tidak puasa, tidak melakukan maksiat, menyebarkan hoax, melakukan ujaran kebencian, dll yang dapat mengurangi pahala puasa kita bahkan dapat membatalkan ibadah kita.
Permasalahan yang sering terjadi di negara Indonesia yang majemuk ini adalah ketidakpahaman dalam toleransi beragama. Di mana sering kali makan dan minum di siang hari menjadi permasalahan dan menjadi perdebatan yang tidak pernah ada ujungnya.
Padahal, pada hakikatnya puasa adalah upaya untuk menahan diri sendiri dari rasa lapar, haus dan hawa napsu, bukan menahan orang lain demi untuk menghargai kita yang berpuasa. Namun meski demikian, bukan berarti yang tidak berpuasa dapat makan minum seenaknya. Toleransi tidak akan berjalan jika salah satunya masih membesarkan kepala.
Alangkah indahnya jika satu sama lain saling menghargai. Bagi mereka yang berpuasa, bisa menahan hawa napsunya dan tidak mempermasalahkan orang lain makan dan minum di siang hari. Bagi mereka yang tidak berpuasa, alangkah baiknya jika tidak makan minum dengan sengaja di depan orang yang sedang berpuasa.
Sudah saatnya kita menyudahi perdebatan dari masa ke masa. Lebih baik kita memperbanyak amalan ibadah di bulan puasa ketimbang terus memperdebatkan yang itu-itu saja. Terlebih di masa pandemi ini, seharusnya tidak ada lagi ribut-ribut dengan alasan rumah makan masih buka. Sebab kita tidak akan melihatnya jika kita mau berdiam diri di rumah saja. Tidak perlu mempermasalahkan postingan makanan yang berseliweran di sosial media, tinggal kita lewati saja. Kurangi stalking sosial media, perbanyak mengaji dan berdoa.
Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga keimanan dan ketaqwaan kita terus bertambah setiap harinya. Semoga kita menjadi hamba yang taat kepada-Nya dan menjadi manusia yang selalu menebar kebaikan kepada sesama.
0 comments on “Toleransi Saat Berpuasa” Add yours →