Ramadan adalah bulan yang paling dinanti-nanti oleh seluruh umat Islam di dunia, karena di dalamnya melimpah kemuliaan dan pengampunan dari Yang Maha Kuasa. Di mana setiap amal ibadah dilipat gandakan pahalanya.
Akan tetapi, Ramadan tahun ini menjadi sangat berbeda karena ada di tengah pandemik COVID19. Meskipun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, umat islam tetap menyambutnya dengan gembira dan suka cita. Walaupun, harus ikhlas dengan tiadanya tradisi yang biasa dilakukan saat ramadhan, demi kesehatan kita semua.
6 hal ini sebenarnya menjadi momen-momen menyenangkan yang menghiasi datangnya bulan ramadhan, akan tetapi tahun ini semuanya ditiadakan.
1. Shalat Tarawih di masjid
Sebelum memasuki bulan ramadhan, MUI telah mengeluarkan fatwa yang melarang umat islam yang berada di zona merah COVID19, untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Hal ini tentu berimbas pada shalat tarawih, sehingga shalat tarawih berjamaah di masjid pun turut ditiadakan. MUI menghimbau agar masyarakat menjalankan ibadah shalat tarawih di rumah saja bersama keluarga masing-masing.
2. Buka puasa bersama
Selain shalat tarawih, buka puasa bersama atau lebih dikenal dengan Bukber juga ditiadakan. Sesuai dengan panduan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 6 tahun 2020, yang berisi larangan selama bulan ramadhan tahun ini, di antaranya buka puasa bersama.
Buka bersama menjadi ajang silaturahmi bagi hampir semua kalangan, mulai dari anak SD sampai orangtua. Akan tetapi, demi kepentingan dan kesehatan bersama, alangkah baiknya jika kita juga mengikhlaskan tidak adanya bukber di ramadhan tahun ini.
3. Sahur on the road
Siapa yang tidak tahu betapa serunya melakukan sahur on the road, sama seperti buka bersama, sahur on the road atau kita kenal dengan SOTR ini biasanya dilakukan oleh sekelompok orang atau komunitas. Juga menjadi wadah silaturahmi.
4. Itikaf di masjid
Di 10 malam terakhir ramadhan biasanya dilakukan itikaf di masjid, menyambut datangnya malam lailatul qadr.
Sekali lagi, sayangnya hal inipun ditiadakan. Meski begitu, kita tetap bisa menyambut malam lailatul qadar di rumah.
5. Berkumpul bersama keluarga
Bagi mereka yang bekerja di ibu kota, atau kota-kota lainnya yang terdampak wabah COVID-19, tentu tidak bisa pulang ke rumah di kampung halaman masing-masing karena adanya larangan mudik dari pemerintah. Hal ini pun membuat mereka mau tidak mau harus menjalani bulan puasa seorang diri di kota perantauan.
6. Pesantren kilat
Bagi anak sekolah, pesantren kilat adalah hal yang rutin dilakukan, di mana kegiatan belajar mengajar banyak yang diubah, mulai dari jam pelajaran, memakai busana muslim, pengajian bersama dan lainnya.
Pandemik COVID-19 membuat pemerintah menerapkan sistem Belajar Dari Rumah, sehingga pesantren kilatpun turut ditiadakan.
Meskipun kita banyak kehilangan momen di bulan Ramadhan tahun ini, bukan berarti keberkahan dan kebahagiaan akan datangnya bulan Ramadhan berkurang. Di balik ini semua tentunya ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dan renungkan untuk kehidupan kita.
0 comments on “6 Hal Yang Hilang Saat Ramadan Di Tengah Pandemi” Add yours →