Jika berbicara tentang bagaimana Indonesia bisa ada sekarang, tentunya tidak bisa lepas dari sejarah dan perjuangan. Sejarah dan perjuangan yang panjang untuk meraih kemerdekaaan. Periode sejarah Indonesia dibagi menjadi beberapa era. Salah satunya Era Prakolonial, yaitu era dimana munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan yang mengandalkan perdagangan. Kemunculan kerajaan-kerajaan tersebut sudah sangat lampau, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Setelah sekian lama, diawal tahun 2020 ini, Indonesia digemparkan dengan kemunculan kerajaan palsu Keraton Agung Sejagat di Purworejo, komunitas di Bandung yang menamakan diri mereka Sunda Empire, dan paling terbaru yaitu munculnya King of The King di Tangerang-Banten.
Fenomena diatas sangat menggelitik untuk dijadikan topik pembicaraan dan menjadi tantangan bagi tiap individu dalam menyikapinya. Munculnya kerajaan-kerajaan palsu ataupun komunitas-komunitas baru memiliki beragam latar belakang. Ada yang mendirikan kerjaan palsu guna menggalang dana illegal dari masyarakat, adapula yang berpendapat guna membagi-bagikan harta peninggalan yang belum dapat dijelaskan dari mana asalnya. Dari sekian banyak yang bermuculan, satu persatu mulai diusut dan terbongkar kebenarannya. Apa tujuan kelompok tersebut, darimana sumber dana berasal dan siapa saja orang-orang dibaliknya.
Seperti yang dikatakan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin “fenomena kemunculan kerajaan palsu menunjukan banyak orang Indonesia yang sakit secara pemikiran”. Sebagai warga negara Indonesia kita harus pandai menyikapi segala fenomena yang bermunculan dan peduli dengan cara mencari tahu kebenarannya. Karena dalam hal ini, selain bebasnya informasi melalui dunia maya, lingkungan juga menjadi salah satu faktor terkuat yang dapat memengaruhi individu sehingga menyebabkan munculnya kerajaan-kerajaan palsu atau komunitas-komunitas tententu. Hal tersebut mungkin saja tidak terjadi jika tiap individu tidak mudah dipengaruhi lingkungan, berusaha bijak dalam menggali informasi dengan benar sebelum menjadi pengikut dari suatu komunitas dan memperkaya diri dengan pengetahuan.
Dari fenomena yang ada, secara tidak langsung kita diajak belajar untuk memperkuat landasan iman dan ilmu. Supaya kedepannya kita bisa lebih lagi secara bersama-sama saling menghargai perbedaan, menghargai sejarah secara seksama dan merajut kebhinekaan untuk persatuan Indonesia.
Penulis : Tri Puji
0 comments on “Perkuat Landasan untuk Hadapi Tantangan” Add yours →