Merdeka! Sebuah kata yang terdengar begitu sakral ketika diucapkan pada masa perjuangan tahun 1945. Kemerdekaan bangsa ini tidak terlepas dari peran pemuda yang ada di dalamnya. Pemuda memang memiliki peran penting dalam sejarah bangsa ini. Mulai dari desakan pemuda ketika menculik Soekarano dan Hatta untuk memproklamir kemerdekaan bangsa ini. Namun, jauh sebelum itu pemuda memang sudah memiliki peran di dalam kehidupan tatanan kenegaraan. Pemuda pada masa penjajahan berjuang keras untuk bersatu dan mengusir penjajah dari bangsa ini tanpa pernah memandang suku, ras ataupun agama. Berbeda dengan zaman dulu, zaman sekarang bagi sebagian pemuda Indonesia persatuan bukanlah sesuatu yang penting. Dari luar pemuda Indonesia mungkin terlihat memiliki pondasi yang cukup kuat namun nyatanya tidak demikian.
Banyak sekali dari kita yang masih tidak peduli dengan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Bahkan sampai sekarang kita masih terjajah, kita tidak menyadarinya. Hampir seluruh pemuda Indonesia terjajah dengan teknologi yang ada, kebiasaan yang tidak sesuai dengan negara kita, dan hal-hal buruk lain. Kita bahkan cenderung egois dengan tidak menimbang-nimbang pendapat orang lain di sekitar kita. Kita berpikir, apa yang kita lakukan adalah hal yang terbaik. Padahal, jika kita menggabungkan seluruh pemikiran kita menjadi satu, kita dapat membuahkan sebuah pemikiran yang hebat. Jika kita tidak memperbaikinya mulai dari sekarang apa yang akan terjadi pada generasi pemuda selanjutnya? Apakah mereka nantinya lebih baik dari kita ataukah lebih buruk dari kita? Kitalah yang menentukan, apa yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu sebagai pemuda/i Indonesia marilah menunjukkan sikap kecintaan kita terhadap negara ini, bisa dimulai dari hal-hal kecil contohnya tidak terjajah dengan yang namanya teknologi. Sebagai pemuda seharusnya kita bisa menguasai teknologi bukan malah kita yang dikuasai teknologi. Selamat hari Sumpah Pemuda! Jayalah Pemuda/I Indonesia! Salam Damai!
Penulis : Puji
0 comments on “Aku Pemuda, Aku Indonesia!” Add yours →