free page hit counter

Memperingati Hari Santri: Belajar Toleransi di Pesantren

22 Oktober diperingati sebagai hari santri nasional dan ditetapkan melalui keppres nomor 22 tahun 2015. Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional tentu melalui sejarah panjang santri dalam kiprahnya untuk membangun negeri.

22 Oktober merupakan sebuah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan kaum santri dalam perjuangannya melawan penajajah yang bertepatan dengan resolusi jihad dari KH. Hasyim Asy’arie pada tanggal 22 Oktober.

Hari Santri merupakan sebuah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan kaum santri dalam perjuangannya melawan penajajah yang bertepatan dengan resolusi jihad dari KH. Hasyim pada tanggal 22 Oktober.

  1. Hasyim Asy’ari sebagai ulama pendiri NU menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap individu.

Seruan tersebut membakar semangat para santri Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby. Akhirnya Jendral Mallaby pun tewas dalam pertempuran selama tiga hari berturut-turut. Mallaby tewas bersama lebih dari 2000 pasukannya pada saat itu. Hal ini membuat Inggris marah hingga pecahlah pertempuran 10 November di Surabaya.

Belajar Toleransi di Pesantren

Pondok pesantren, khususnya pesantren-pesantren modern di Indonesia umumnya memiliki santri yang bukan hanya berasal dari satu atau dua daerah, ras, etnis dan golongan saja. Santri di pesantren-pesantren modern seperti Gontor, Daar El Qolam, Darunnajah dan pesantren-pesantren modern besar lainnya pada umumnya berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia dan memiliki berbagai macam background golongan keagamaan. Keberagaman yang ada ini menjadikan pesantren bak miniatur kehidupan berbangsa yang dipenuhi oleh keanekaragaman.

Dalam konteks pendidikan, toleransi dalam lingkup pesantren pada hakikatnya menjadi hal yang mendasar yang tidak hanya sebatas teori di dalam ruang formal di kelas. Namun pendidikan toleransi juga melekat dan mendarah daging dalam kehidupan santri sehari-hari. Sistem belajar mengajar di pesantren modern yang di dominasi dengan penggunaan bahasa asing (Arab dan Inggris) tetapi tidak pernah menyurutkan semangat toleransi dalam kehidupan di pesantren. Selain itu tentu juga pesantren modern memiliki porsinya sendiri untuk memberikan materi formal tentang keindonesiaan atau kewarganegaraan di ruang kelas sebagai materi primer yang harus ada di setiap jenjang kelasnya.

Dalam pendidikan non-formal di asrama, pendidikan toleransi dan multikultur melebur menjadi satu dalam disiplin yang ditetapkan oleh pesantren. Salah satu hal yang paling dasar dalam pendidikan toleransi dan multikultural di pesantren modern adalah penempatan tempat tinggal yang tidak permanen. Dalam artian, selama periode menyantri santri tidak akan selalu menetap di satu kamar yang sama dengan orang-orang yang itu saja. Tetapi santri akan dipindahkan ke kamar yang lain secara berkala agar dapat mengenal dekat teman-temannya yang lain yang belum tentu satu kelas, satu daerah dan satu angkatan dengannya untuk menumbuhkan jiwa sosial dan menanamkan toleransi atas keberagaman yang ada di lingkungan sekelilingnya.

Selain itu, pesantren juga memberikan wawasan rutin melalui visualisasi keanekaragaman kultur dan budaya yang ada di Indonesia kepada santrinya. Seremoni besar yang diberi nama Khutbatul ‘Arsy  dilaksanakan setiap awal tahun ajaran baru dengan menampilkan berbagai macam kreasi dan kebudayaan dari semua elemen santri yang dibagi berdasarkan kategori kedaerahan atau yang sering disebut sebagai konsulat.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan toleransi di pesantren secara mendasar telah diterapkan dalam sistem pendidikan baik formal maupun non formal. Dalam konteks pendidikan di pesantren modern, pendidikan toleransi dalam pendidikan formal diwujudkan melalui materi formal tentang keindonesiaan dan kewarganegaraan sedangkan dalam kehidupan sehari-hari di asrama pendidikan toleransi sudah melebur menjadi satu dengan disiplin pesantren.

0 comments on “Memperingati Hari Santri: Belajar Toleransi di PesantrenAdd yours →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

hacklink al hack forum organik hit marsbahisradabetzlibrarycasibomcasibombetebetCasibomJojobetmatbet girişAnkara escortpusulabetbetturkeyjojobetbetebetjojobetmeritking cumataraftarium24taraftarium24taraftarium24extrabetgrandpashabetGrandpashabetcasibomcasibom girişA2A1virabet girişA3casibom girişcasibomcasibomsefaköy escortküçükçekmece escortbeşiktaş escortcasibomcasibom giriştümbet girişjojobet girişjojobetparibahisaviator hilesiistanbul escortgooglehaberlerhaberlerhabersamsun habermeritking 1609dumanbetdumanbet girişdumanbetEscort ankaraAnkara escort bayancasibomCanlı bahis siteleriDeneme Bonusu Veren Siteler 2024instagram takipçi satın alpusulabetselçuksportsselçuksportsbetebetmarsbahis girişmarsbahis güncelbetturkeyjojobetjojobetDeneme Bonusunakitbahis güncel girişportobetbetwoonbetcioholiganbetportobetCASİBOMcasibomcasibomcasibomankara escortkavbet twittermostbetkavbet xjojobetjojobetbetilt636.comtümbet twittertümbet twitterVivimatadorbet girişİmajbetA4A5A6A6A7A8A9mariobetbetGrace Charisbahiscom girişbahiscom güncel girişvbetcasibom giriştümbet twitterhitbettaraftarium24canlı maç izlegorabetbetorspncasibomcratosslotcasibomjojobetmarsbahismarsbahis güncelCasibom 732pusulabet giriş