Taukah kamu? Sadar maupun tidak media sosial sudah menjadi satu kebutuhan pokok dalam setiap kehidupan. Rasanya aneh jika terlalu lama tidak membuka, hal itu sudah menjadi rutinitas harian yang wajib dilakukan. Kebiasaan yang tercipta dari ketidaksadaran itu membuat kita semakin mendewakan media sosial, karena segala informasi baru dari seluruh dunia pun lebih cepat menyebar di media sosial dibanding dengan media online lain. Hal ini menjadi alasan mengapa kini ada yang dinamakan citizen journalist, siapapun bisa mengirimkan informasi melalui internet dan media yang paling mudah di akses adalah media sosial.
Selain itu alasan mengapa media sosial dipilih menjadi media untuk menyebarluaskan informasi? karena audiens media sosial itu sangat luas, penyebaran informasi yang begitu cepat, dan juga menjadi media yang interaktif dimana masing-masing pengguna media sosial dapat berinteraksi dan memberikan respon secara langsung mengenai tanggapannya tentang informasi yang diterima.
Sehingga segala informasi yang tersebar di media sosial mudah sekali menjadi viral dan menjadi sorotan warga net. Sayangnya segala kelebihan yang dimiiki oleh media sosial itu banyak disalahgunakan oleh kelompok-kelompok tertentu sebagai sarana dan alat yang paling efektif untuk menyebarluaskan berbagai opini, paham-paham dan propaganda-propaganda dengan dalih free speech atau kebebasan bersuara, yang tentunya untuk mewujudkan tujuan mereka.
Radikalisme dan terorisme menjadi paham yang banyak digalakkan di media sosial oleh kelompok tertentu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan dari media sosial itu sendiri, untuk merealisasikan tujuan mereka yaitu mendirikan Negara Islam dan mengganti sistem pemerintahan menjadi sistem Khalifah. Hingga pada akhirnya radikalisme dan terorisme diidentikkan dengan agama islam. Mereka menyebarkan pemahaman yang keliru tentang jihad, kafir dan khalifah, mereka mengatakan bahwa Ideologi Pancasila adalah thagut dan sistem demokrasi adalah sistem yang bertentangan dengan hukum Allah, sehingga siapapun yang mengamininya dianggap kafir, dan bagi mereka orang-orang yang disebut “kafir” itu halal untuk dibunuh.
Padahal, kita semua meyakini bahwa agama manapun, terlebih Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian, jika dipahami lebih jernih, maka pemahaman-pemahaman mereka itu rupanya keliru, dan jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang sesungguhnya.
Tidak adanya kontrol di media sosial membuat kelompok-kelompok tersebut merasa bebas dan leluasa untuk menyebarkan propaganda-propagandanya, mereka umumnya mengincar kaum muda, karena seringkali kaum muda sedang berada pada masa pencarian jati diri, maka hal itu menjadi jalan yang sangat manis untuk melakukan propaganda, untuk menggoyah keyakinan dan mengubah persepsi dengan membangkitkan emosi melalui propaganda.
Media sosial hari inipun menjadi sebuah media dakwah dan mencari ilmu agama, di sinilah tantangan kita, sebagai pemuda yang tengah mencari jati diri bersikap terbuka pada hal-hal baru adalah suatu hal yang baik, akan tetapi jika tidak dibarengi dengan sikap kritis maka itu akan menjadi boomerang bagi diri sendiri. Media sosial adalah dunia maya bias dari dunia nyata, berangkat dari pemahaman ini kita bisa menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang dilihat dan dibaca di media sosial belum terjamin kebenarannya.
Segala macam informasi bertebaran secara massive di media sosial, namun hal itu tidak lantas membuat kita dengan begitu mudahnya memercayai segala sesuatu yang kita lihat di media sosial, sikap skeptis dan kritis terhadap informasi menjadi benteng utama dalam kehidupan di media sosial agar tidak mudah termakan oleh informasi hoax apalagi yang mengandung ujaran kebencian.
Seringkali kita pun mendapat informasi yang ternyata bertentangan dengan hati kita, Hal ini bisa menjadi indikator bahwasanya informasi tersebut perlu di cek kembali kebenarannya, dengan cara apa? Kita bisa mencari berita atau tulisan mengenai informasi tersebut dari sumber yang lain yang dianggap lebih kredibel dan membandingkannya. Maka, disinilah Literasi media dibutuhkan, demi menjaga keselamatan diri, keluarga, lingkungan dan pada akhirnya pun menjaga keutuhan bangsa.
Media sosial pada nyatanya memang memudahkan kita daam banyak hal khususnya dalam mendapatkan informasi, di sisi lain kemudahan yang menggiurkan ini justru menjadi tantangan tersendiri.
Penulis : Lutfiah
Gambar : Pixabay
0 comments on “Kritis Di Medsos itu Penting” Add yours →