Pendidikan nasional pada dasarnya bertujuan mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Konsep itu dinyatakan dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003. Pendidikan sejatinya tidak hanya digunakan sebagai jembatan untuk membentuk generasi Indonesia yang cerdas, melainkan juga memiliki karakter yang bermartabat di mata masyarakat dunia. Generasi unggul, yang tumbuh dan berkembang sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama sangat diharapkan kehadirannya.
Pada prosesnya pendidikan karakter banyak ditemukan di lembaga pendidikan formal seperti di sekolah. Sekolah dianggap salah satu tempat yang tepat untuk menanamkan pendidikan karakter. Hal itu mungkin terjadi karena beberapa mata pelajaran yang ada di sekolah memiliki keterkaitan untuk membangun karakter peserta didik.
Pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) misalnya. Dengan memasukan pendidikan karakter dalam pembelajaran, peserta didik diharapkan tidak hanya cerdas dan berprestasi akan tetapi diharapkan mampu menjadikan peserta didik sebagai pelaku perubahan dalam hidupnya yang nantinya akan ikut menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial bermasyarakat.
Suyanto (2009) menyatakan, pendidikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa pendidikan karakter juga dapat terlihat dalam sebuah keluarga dan masyarakat.
Dalam konteks ini, secara tak langsung telah menyiratkan pesan, belajar pendidikan karakter bukan lagi diajarkan secara formal melainkan nonformal. Hal tersebut tentunya menuntut peran orang dewasa yang ada di lingkungan keluarga dan masyakarat untuk dapat berperan aktif memperlihatkan contoh yang baik bagi anggota keluarga serta lingkungan tempat tinggal.
Dengan demikian jika pendidikan karakter yang diperoleh di sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat dapat berjalan beriringan akan sangat mungkin memunculkan individu-individu yang dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Individu yang bukan hanya cerdas secara akademis, baik secara emosional tetapi juga peduli akan perubahan bangsa.
Penulis : Tri Puji Aprilia
0 comments on “Mencetak Generasi Cerdas dan Berkarakter” Add yours →