#Beda Pilihan Tetap Toleran: Mari Utamakan Perdamaian

Menurut UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilihan Umum atau lazimnya kita sebut Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Pemilu tahun 2024 ini merupakan pemilu kelima yang dilaksanakan di Indonesia. Pemilu menjadi sarana bagi seluruh rakyat untuk memilih pemimpin secara demokrasi. Sebagaimana di jelaskan di atas bahwa Pemilihan Umum serentak ini tidak hanya memilih presiden dan wakil presiden semata melainkan pejabat publik lainnya. Oleh karena itu, Pemilu menjadi agenda kenegaraan yang amat penting bagi suatu negara yang menganut asas demokrasi.

Di tengah berlangsungnya tahapan dan kontestasi Pemilu 2024, temperatur politik kian menghangat, sebagai indikasi dinamika demokrasi. Kampanye terus digelorakan, tepi jalan dipenuhi baliho dan poster para kontestan politik sebagai upaya mendapatkan dukungan suara. Begitu pun dengan agenda di layar kaca serta halaman media sosial yang ramai dengan unggahan para kontestan dan pendukung, hal ini tidak lain bertujuan untuk mendapatkan kemenangan dalam Pemilu mendatang.

Dalam situasi seperti ini, perbedaan pilihan politik merupakan keniscayaan yang seyogianya tidak menjadi perdebatan apalagi memecahbelah kerukunan di antara kita. Perbedaan pilihan politik adalah hal lumrah sehingga untuk menghadapinya tidak perlu disertai sikap fanatik dalam memberikan dukungan kepada calon atau pasangan calon tertentu. Sikap fanatik hanya akan mengundang gesekan dan perpecahan terhadap integrasi bangsa.

Sikapilah perbedaan pilihan politik ini dengan toleransi, yakni dengan menghormati perbedaan dan memandang perbedaan sebagai kekayaan, bukan sebagai ancaman. Sikap ini idealnya menjadi pegangan agar keberlangsungan Pemilihan Umum 2024 tetap damai tanpa menciderai siapapun. Upaya ini sebagai wujud menjaga nilai-nilai demokrasi serta menghormati hak pilih setiap orang.

Dalam rangka memperkuat integrasi dan nilai demokrasi, kampanye gerakan “Beda Pilihan, Tetap Toleran” hadir untuk memberi spirit yang sejuk di tengah kontestasi politik. Harapannya, Pemilu 2024 ini menjadi momentum yang membawa rasa optimis untuk Indonesia yang lebih baik. Jadi, mari terus menggaungkan sikap toleran terhadap perbedaan pilihan agar perdamaian senantiasa terjaga hingga tahapan Pemilu berakhir.

Oleh Siska Irma Diana