Sebuah Tulisan tentang Pentingnya Literasi dan Cara Meningkatkan Minat Literasi
Halo Sahabat Damai!
Di Artikel Damai kali ini, kita akan sama-sama membahas mengenai pentingnya literasi di era digital. Kira-kira, membaca itu atas dasar mau atau atas dasar butuh ya? Jawabannya adalah, butuh. Membaca yang akan kita ulas kali ini bukan sekedar membaca tulisan fiksi atau thread Twitter panjang yang kaula muda gemari. Membaca adalah bagian dari hidup kita yang harus kita sadari bahwa kita butuh itu.
Contoh kecilnya, apa kamu berhasil membaca artikel ini sampai selesai?
Bayangkan betapa banyak komentar buruk yang diterima penjual di e-commerce karena dianggap penipu, padahal keterangan produk sudah dijelaskan di deskripsi produk. Bayangkan betapa banyak informasi yang kita lewati karena malas membaca. Bayangkan betapa bahayanya konten Tiktok yang tidak didasari dengan literasi dan telaah lebih dulu. Wah, bakal gawat banget tuh!
Tapi nyatanya, kejadian-kejadian di atas benar-benar terjadi, loh. Coba deh, Sahabat Damai hanya melihat postingan Instagram tanpa membaca caption atau keterangan postingannya? Akan ada hal-hal penting yang kamu lewati, bukan? Inilah alasan kenapa kita butuh membaca dan literasi di zaman serba teknologi ini.
Dalam sebuah artikel yang dikeluarkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) memaparkan bahwa menurut data UNESCO, minat masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Dan kita menempati peringkat ke 60 dari 61 negara perihal minat membaca. Wah, apakah Sahabat Damai termasuk dari 0,001% itu?
Sebagai negara berkembang, tentu saja Indonesia memiliki kemajuan di bidang sarana dan lain sebagainya yang harusnya nih, sudah mumpuni dan memfasilitasi kita buat dapat informasi lebih kalau bersedia membaca. Tapi ingat juga, membaca harus disertai filter dan dipertimbangkan baik dan benarnya. Gak sedikit lho, kasus HOAX di Indonesia yang justru merugikan kita sendiri. Usahakan mencoba baca hingga akhir hingga kamu menemukan apa sih tujuan tulisan tersebut. Nggak cuma sekedar tulisan informatif nih, bahkan hal sekecil caption postingan doi di Instagram juga wajib dibaca, ya. Haha!
Nah selanjutnya, Artikel Damai kali ini akan kasih tips-tips yang semoga bisa bantu kamu menumbuhkan minat literasi dan jadi semangat membaca.
1. Temukan rasa ingin tahu
Kalau kita hendak membeli sebuah barang, ada baiknya kita memastikan terlebih dulu spesifikasi barang yang akan kita beli untuk memberi gambaran tentang produk tersebut. Atau saat membaca judul berita, mari coba membaca hingga akhir dan jangan termakan judul artikel yang kadang sekedar ‘menjual’ tanpa memperhatikan isi tulisan.
2. Cari tahu minat literasimu
Kalau kamu sudah suka membaca, coba untuk temukan apa yang kamu suka dan apa yang mau kamu baca. Misalnya nih, kamu suka postingan quotes. Nah, barangkali membaca buku antologi puisi bisa jadi salah satu safe zone kamu dalam dunia literasi.
3. Beri waktu 10 menit untuk asupan pengetahuan.
Taukah kamu kalau otak kita juga butuh asupan? Seperti halnya tubuh yang lapar. Otak kita juga haus pengetahuan baru lho. Dengan membiasakan diri membaca selama 10 menit atau lebih setiap hari, kamu sudah memberi makanan pada otakmu dan menambah pengetahuan.
4. Gadgetku, bukuku
Ponsel atau komputer yang kamu gunakan saat ini sangat canggih, lho Sahabat Damai! Google, Bing dan alat pencarian lainnya siap nih buat bantu kamu memperoleh informasi apa saja yang kamu butuhkan. Tapi ingat selalu untuk memilah bacaanmu, ya!
5. Cari teman yang punya minat literasi yang sama
Cara ini mungkin agak sulit buat kamu yang punya jiwa introvert dan tidak gampang membangun sosialisasi. Tapi, dengan punya teman yang memiliki minat literasi yang sama, kamu akan semakin bersemangat untuk menumbuhkan jiwa literasi dalam diri kamu.
Nah, lima poin di atas boleh banget kamu coba secara perlahan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ingat selalu bahwa membaca adalah kebutuhan kita sebagai manusia dan wajib kita lakukan di era serba digital seperti sekarang. Jangan mau kalah sama HOAX dan judul yang ‘Clickbait’ ya, Sahabat!
Selamat membaca!!
Penulis: Putri
0 comments on “Kita Mau atau Butuh Membaca?” Add yours →