free page hit counter

Arus Mudik di Arus Peradaban

Dengan jumlah pemudik pada Lebaran 2023 diperkirakan mencapai hampir setengah populasi penduduk Indonesia, dapat dipahami bahwa mudik telah menjadi suatu agenda bangsa. Melampaui itu, mudik tak hanya merupakan identitas praktis bangsa, melainkan juga mengandung pesan-pesan luhur akan kedamaian dalam solidaritas sesama dan keluarga.

Meski begitu, penghidupan atas keluhuran ini tengah mengalami ancaman laten. Mudik sebagai suatu hal praktis konsisten dilakukan masyarakat Indonesia. Namun, nilai-nilai budaya dan filosofinya kian sulit dipertahankan. Dalam arus kemajuan peradaban, yang kian penuh dengan buai kemewahan dan dorongan konsumsi, akar luhur mudik sebagai ruang temu-rindu terancam bergeser menjadi ruang pamer harta dan kesuksesan.

Melalui pemaparan tersebut, begitu tampak bagaimana mudik telah menjadi suatu fenomena yang khas dan mengakar kuat di tengah masyarakat Indonesia. Praktik mudik yang kental dengan corak tradisional dan kekeluargaan tetap bertahan dalam pusaran zaman yang kian identik dengan modernitas dan hidup individual.

Meski begitu, majunya peradaban bukan berarti memberikan tidak memberikan dampak sama sekali bagi mudik itu sendiri. Dampak yang signifikan dan perlu diantisipasi justru tampak bukan pada praktik mudik, melainkan nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Sejatinya, mudik adalah momen kasih, berdamai kembali, dan bersilaturahmi kembali dengan keluarga dalam kondisi yang telah bersih dan murni. Kebersihan diri tersebut dicapai melalui satu bulan puasa yang sebelumnya dijalani umat Muslim.

Meski begitu, nilai silaturahmi tersebut kian tergerus. Silaturahmi kerap menjadi praktik belaka tanpa disertai oleh niat yang sama luhurnya. Momen mudik justru digunakan sebagai kesempatan utama untuk menunjukkan kesuksesan diri di tanah perantauan. Pemudik harus kembali tidak dengan tangan kosong, melainkan dengan tangan berharta.

Keluarga di kampung pun menjadi “target” yang harus dibuat berdecak kagum. Bukan lagi kedamaian dan kekeluargaan yang dikejar, tapi tepuk tangan dan kebanggaan. Dalam tataran sikap demikian, mudik bergeser menjadi momentum memecah celengan. Mobil dan motor terbaru rela dikejar. Begitu juga perhiasan mengkilap, sepatu terbaik, dan baju-baju yang harus baru dan berbeda dibanding lebaran sebelumnya.

Hal demikian sungguh terjadi – bahkan dalam skala besar yang signifikan dan konkret. Tempo.co (2023) mencatat bagaimana tingkat transaksi kendaraan di Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta terus meningkat menjelang mudik Lebaran 2023. Hingga 11 April saja, yang mana masih merupakan masa pertengahan Ramadhan, penjualan mobil hingga aksesori kendaraan melonjak hingga 70 persen.

Peningkatan pesat juga terjadi serupa pada konsumsi pakaian. Salah satu ritel pakaian dengan merk dagang nasional bisa mencapai peningkatan jumlah pengunjung hingga 70 persen. Peningkatan drastis mulai tampak terutama dalam lima hari menjelang Lebaran. “Ya memang benar bahwa pengunjung mengalami peningkatan dibanding hari biasa,” ujar Yusuf Efendi selaku manajer dari salah satu toko retail pakaian di Lampung.
Hal-hal demikian menjadi wujud nyata kian bergesernya makna keindahan dan perdamaian dalam momen kembali ke kampung halaman – menjadi wujud kecenderungan sikap konsumeristik dan hedonistik. Tren peradaban masa kini, yang penuh dengan dorongan untuk mengagungkan hedonisme dan menjadi konsumtif, membuat kecenderungan sikap demikian dalam mudik menjadi tak mengherankan.

Tiap harinya, media sosial dipenuhi dengan manusia-manusia yang memamerkan hartanya. Kehidupan hedonistik biasa dikonsumsi sebagai tontonan. Iklan-iklan dan ajakan membeli suatu produk melingkupi nafas dan pandangan sehari-hari. Reklame produk dan endorse menjadi “makanan” harian. Ini semua masif tampak sejak pertengahan Ramadhan hingga Lebaran – yang seharusnya menjadi momen sederhana dan penuh makna.

Dituliskan Seno Gumira Ajidarma (2020), “Bulan Ramadhan dalam mata saya terlalu sering sekedar menjadi trik baru untuk menjual barang dagangan”. Sementara Irianto (2012) menuliskan bahwa hal ini lantas berdampak pada tercerabutnya makna mudik secara spiritual. Ambisi untuk pamer dan belanja menjadikan tradisi mudik yang terjadi jauh dari spirit yang mestinya dibangun.
Padahal, sebagaimana disampaikan Said Aqiel Siradj (2006), Lebaran memiliki makna asli untuk menyemai spirit keimanan yang baru. Artinya, orang-orang yang merayakan harus kembali pada kefitrian (kesucian) sebagai hamba Tuhan. Hal ini terkait dengan ibadah puasa yang dilakukan selama satu bulan penuh.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 ini menyebutkan cara tersebut secara spesifik ditunjukkan dengan ibadah dan bersilaturahim. Mudik menjadi ruang menyambung hubungan spiritual dengan para leluhur dan menyambut tali silaturahim dengan keluarga, saudara, kerabat, dan sahabat.

Siradj sadar betul akan tren manusia saat ini, yang menjadikan mudik sebagai momen kepentingan prestise sosial ataupun kepentingan material lainnya. Oleh karena itu, ia menyebutkan secara konkret bahwa “mudik Lebaran yang sebenarnya” adalah dengan kembali ke kampung halaman “sama sekali bukan untuk pamer keberhasilan hidup di perantauan”.

Kini, pilihan ada di tangan kita. Mudik dan memaknainya sebagai momen penunjukkan kesuksesan dan terbawa oleh arus peradaban – atau kembali bersua dengan keluarga, dengan secara tulus membawa kasih, perdamaian, dan niat sederhana untuk menjalin kebersamaan. Pilihan ada di tangan kita untuk bijaksana memaknai mudik Lebaran kali ini.
Selamat Idul Fitri 1444 H, selamat mudik!

Penulis: Josef Christofer Benedict

Sumber Berita
Harian Kompas. (2023, April 10). Separuh Penduduk Indonesia Akan Mudik Lebaran 2023 . Jakarta: Harian Kompas.
Sumber Buku dan Artikel Jurnal
Ajidarma, Seno Gumira. (2020). Affair:Obrolan Urban. Yogyakarta: Pabrik Tulisan.
Irianto, A. M. (2012). Mudik dan Keretakan Budaya. Jurnal Humanika Vol. 15 Nomor 9.
Siradj, Said Aqiel. (2006). Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi. Bandung: PT Mizan Pustaka.

0 comments on “Arus Mudik di Arus PeradabanAdd yours →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

hacklink al hack forum organik hit marsbahisradabetzlibrarycasibomcasibombetebetCasibomJojobetmatbet girişAnkara escortpusulabetbetturkeyjojobetbetebetjojobetmeritking cumataraftarium24taraftarium24taraftarium24extrabetgrandpashabetGrandpashabetcasibomcasibom girişA2A1virabet girişA3casibom girişcasibomcasibomsefaköy escortküçükçekmece escortbeşiktaş escortcasibomcasibom giriştümbet girişjojobet girişjojobetparibahisaviator hilesiistanbul escortgooglehaberlerhaberlerhabersamsun habermeritking 1609dumanbetdumanbet girişdumanbetEscort ankaraAnkara escort bayancasibomCanlı bahis siteleriDeneme Bonusu Veren Siteler 2024instagram takipçi satın alpusulabetselçuksportsselçuksportsbetebetmarsbahis girişmarsbahis güncelbetturkeyjojobetjojobetDeneme Bonusunakitbahis güncel girişportobetbetwoonbetcioholiganbetportobetCASİBOMcasibomcasibomcasibomankara escortkavbet twittermostbetkavbet xjojobetjojobetbetilt636.comtümbet twittertümbet twitterVivimatadorbet girişİmajbetA4A5A6A6A7A8A9mariobetbetGrace Charisbahiscom girişbahiscom güncel girişvbetcasibom giriştümbet twitterhitbettaraftarium24canlı maç izlegorabetbetorspncasibomcratosslotjojobetjojobetmarsbahismarsbahis güncelCasibom 732pusulabet giriş