free page hit counter

BERDAMAI DENGAN ALAM

Sudah hampir setengah abad lamanya dunia internasional memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Peringatan yang diadakan pada 5 Juni setiap tahunnya ini menjadi manifestasi usaha menekan sekaligus mempromosikan masalah-masalah lingkungan hidup yang ada. Acara yang digagas oleh PBB ini memiliki tujuan besar untuk mengingatkan kesadaran global akan perlindungan alam dan planet Bumi. Bagi pelaksanaan World Environment Day tahun ini, Pakistan terpilih sebagai host dengan mengangkat tema ‘Ecosystem Restoration’.

Lewat laman WorldEnvironmentDay.global, PBB menjelaskan bahwa tema tahun ini bermakna usaha penghentian, penundaan, dan pembalikkan bahaya yang diciptakan terhadap lingkungan hidup. Menyoroti hilangnya hutan, kerusakan pada ekosistem air dan risiko kehancuran 90% terumbu karang. Oleh karenanya, cara yang disoroti pada tema tahun ini adalah dengan mengakomodir perubahan pada sikap manusia – merubahnya dari eksploitasi alam menuju penyembuhan alam.

Tema tahun ini menjadi sangat menarik karena inklusif dalam melihat problem lingkungan hidup secara rasional dan objektif. Tema ‘Ecosystem Restoration’ melihat bahwa ada yang salah dari hubungan manusia dengan alam. Sebagai penduduknya, manusia modern justru melihat alam sebagai objek yang harus ditaklukkan dan dieksploitasi. Alam dilihat sebagai sebuah tantangan dan batasan bagi kapabilitas manusia – sehingga mengalahkannya menjadi sebuah indikator keberhasilan peradaban. Oleh karenanya, Hari Lingkungan Hidup 2021 memilih untuk berfokus pada pengaturan ulang relasi manusia dengan alam ini.

Sangat mudah ditemukan memang bahwa tujuan modernisasi dalam periodisasi peradaban manusia adalah mengalahkan alam. Modernisasi makro menghancurkan batasan yang dibuat oleh alam bagi manusia – seperti penemuan api untuk mengatasi dinginnya cuaca, menciptakan senjata untuk berhadapan dengan hewan liar, membuat kendaraan untuk menjelajah alam lebih cepat, menciptakan gergaji mesin untuk menjawab kelemahan otot manusia dalam membabat kayu, hingga meledakkan bom untuk menangkap ikan dengan kuantitas lebih besar.

Dengan pandangan yang tidak berubah – bahwa alam adalah tantangan yang harus dikalahkan – kondisi lingkungan hidup tidak akan pernah membaik dan pengrusakkannya akan terus terjadi. Entah apa luka yang dialami nenek moyang kita dengan alam sehingga melihatnya sebagai musuh yang harus dikalahkan, namun logika dendam ini harus dihentikan – setidaknya ‘mulai’ dihentikan. Untuk kesembuhan lingkungan hidup yang lebih radikal, manusia harus menyadari bahwa tempat ia berpijak bukanlah musuhnya dengan mulai melepaskan ambisi destruksi dan eksploitasi. Manusia harus mulai berdamai dengan alam.

Pelaksanaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini juga berbeda dibandingkan kesempatan-kesempatan sebelumnya. Sebabnya, 5 Juni tahun ini juga akan menjadi momen peluncuran resmi “The UN Decade on Ecosystem Restoration” atau “Dekade Restorasi Ekosistem PBB” yang menitikberatkan pada periodisasi 2021-2030. Selama satu dekade kedepan, mulai dari tahun 2021, dipandang oleh PBB sebagai tahun-tahun vital dan penting bagi pemulihan lingkungan hidup. Perang atas krisis iklim, degradasi ekosistem, hilangnya satu juta spesies dan krisis pangan harus dimulai tahun ini dengan tengat waktu 2030.

Sebagai modal refleksi diri, baiklah kita dengan rendah hati bersedia untuk memikirkan pertanyaan berikut. Apakah 10 tahun adalah waktu yang realistis bagi manusia untuk melakukan penyembuhan radikal? Penyembuhan yang tak hanya bagi kualitas lingkungan hidup, namun juga bagi luka purba mereka terhadap alam. Luka yang telah diwariskan oleh para nenek moyang kita, para Sapiens lampau. Apakah manusia pada akhirnya dapat melihat lingkungan hidup sebagai tempat ia hidup dan berkawan? Apakah manusia dapat menjadi cukup rendah hati untuk tidak melihat dirinya superior diatas alam? Apakah, pada akhirnya, manusia dapat berdamai dengan alam?

Penulis: Josef Christofer Benedict

0 comments on “BERDAMAI DENGAN ALAMAdd yours →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *