Tepat satu tahun sejak munculnya kasus Covid-19 di Indonesia, kini muncul lagi temuan kasus mutasi virus Corona B117. Hal ini diumumkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Virus corona jenis baru ini mewabah di Inggris pada September 2020.
Menurut Dante, dengan adanya mutasi virus corona ini penanganan pandemi di Indonesia disinyalir akan semakin sulit. Lalu apa sebenarnya mutasi virus B117, simak fakta-fakta dibawah ini ya!
1. Baru ditemukan pada September 2020
Menurut laman USS Today, mutasi virus B117 ditemukan pertama kali di Inggris pada September 2020. Penularan virus jenis baru ini lebih cepat dan dikhawatirkan lebih berbahaya. Pasalnya, sejak September hingga awal Desember virus jenis baru sudah menjadi penyebab 60 persen kasus aktif Covid-19 di Inggris.
2. Ditakutkan ‘kebal’ vaksin
Sejumlah laporan menyatakan, gejala yang ditimbulkan dari inveksi virus B117 ini lebih berat, sehingga ada kemungkinan vaksin Covid-19 yang ada tidak mempan untuk melawan virus jenis baru. Peneliti menyebutkan, kemampuan vaksin Covid-19 untuk melawan virus B117 masih harus diteliti lebih lanjut. Menurut CDC, belum ada bukti yang menyatakan virus jenis baru ini lebih berisiko dan menyebabkan kematian.
3. Diprediksi lebih infeksius
Berdasarkan penelitian, virus B117 ini 40-70 persen lebih infeksius dan cepat menular. Hal ini karena variannya lebih cepat menyebar dan menimbulkan lebih banyak kasus yang bisa membebani sistem perawatan kesehatan.
4. Diprediksi menyebar karena penularan dalam komunitas
Pada 28 Desember lalu, ditemukan pasien Covid-19 dengan infeksi B117 tanpa riwayat bepergian ke luar kota. Melalui hal ini, dapat diprediksi, virus jenis baru disebabkan oleh interaksi tatap muka atau penularan lewat komunitas. Namun, hingga kini masih belum ada kepastian terkait perkembangan mutasi jenis baru virus corona.
Penulis: Siti Heni Rohamna
0 comments on “4 Fakta Mutasi Corona Jenis Baru B117” Add yours →