Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak sekali kebudayaan, terdiri dari kumpulan kebudayaan yang ada di seluruh tanah air yang berbentuk kebudayaan lokal. Dahulu kebudayaan ini yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu budaya asing terus masuk dengan tidakterbendung ke Indonesia. Hal ini tentunya dapat mengikis ataupun melunturkan budaya lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, jika masyarakat kita tidak melakukan filtrasi kebudayaan tersebut.
Pada dasarnya arus globalisasi memang sudah tidak bisa kita hindarkan, namun kita tetap memiliki peran penting dalam melestarikan budaya lokal bangsa ini. Salah satunya dengan menumbuhkan kecintaan serta rasa memiliki akan budaya yang ada. Sehingga dengan rasa mencintai dan memiliki budaya sendiri, orang akan termotivasi untuk mempelajarinya. Hal ini tentunya akan berdampak baik, sebab budaya akan tetap ada karena pewaris kebudayaannya akan tetap terus ada. Selain itu, pembelajaran budaya juga harus ditanamkan sejak dini. Sebab melalui pembelajaran budaya kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa, serta cara mengadaptasikan budaya lokal di tengah arus globalisasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan sebuah aksi nyata yang dapat membangkitkan kembali rasa mencintai dan memiliki terhadap kebudayaan lokal. Seperti yang dilakukan oleh Kebon Sora dan Wonderful Dance Company (WDC) dalam sebuah pertunjukan yang bertajuk DWANI CANCALA yang berarti kemunculan/kelahiran yang berdasarkan gerak, suara dan getar, digagas oleh Ikhawan Maulfi dan Ikhsan Gumilar. Pertunjukan ini telah berlangsung pada tanggal 05 dan 06 Desember 2020 di Auditorium Rumah Dunia Kota Serang Banten. Selain untuk melestarikan budaya Indonesia, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi para penggiat seni di Provinsi Banten khususnya di Kota Serang dan menjadi inspirasi atau pemacu semangat bagi pegiat seni lainnya untuk menggelar acara serupa di kemudian hari.
Penulis : Yohanes Kasih Tua
0 comments on “MELESTARIKAN BUDAYA DI ERA GLOBALISASI” Add yours →