Umat muslim di berbagai belahan dunia sedang bersuka cita menyambut bulan penuh barokah, bulan yang lebih baik dari seribu bulan, yakni bulan suci Ramadhan. Bulan dimana setiap dosa diberi pengampunan, setiap waktunya penuh keberkahan dan setiap ibadah pahalanya dilipat gandakan.
Meski Ramadhan ini akan terasa sangat berbeda dari sebelumnya, namun tidak boleh menyurutkan semangat kita untuk beribadah kepada-Nya. Justru di bulan suci inilah kita memiliki kesempatan sangat besar untuk meminta dengan setulus-tulusnya kepada Allah Ta’ala agar pandemi ini tidak berkepanjangan dan kita tetap diberikan kesehatan dan keselamatan.
Ramadhan kali ini bukan hanya akan menguji ketaqwaan kita sebagai seorang hamba, namun juga menguji rasa kemanusiaan kita sebagai seorang manusia. Banyak hal-hal kemanusiaan yang harus kita perhatikan, hal-hal yang sepintas terlihat sepele namun akan berdampak besar.
Pertama, perhatikan lingkungan sekitar
Menyantap hidangan sahur dan berbuka dengan keluarga tercinta adalah hal paling indah yang kita rasakan selama ramadhan. Sebab di hari-hari biasa kita lebih disibukkan dengan urusan di luar rumah, sehingga waktu untuk menyantap hidangan bersama keluarga sangat langka.
Namun di tengah pandemi ini tidak semua keluarga bisa merasakan hal yang sama. Banyak dari mereka yang kehilangan penghasilan harian, dirumahkan, bangkrut atau di phk akibat pandemi ini. Tugas kita memastikan apakah tetangga kita adalah salah satunya. Jika iya, maka jika kita berkecukupan maka kita wajib membantu tetangga kita yang terdampak.
Jika keadaan ekonomi kita sedang pas-pasan, maka kita wajib melaporkan ke pengurus RT atau RW setempat. Jangan sampai ada tetangga kita yang berpuasa tanpa sahur dan berbuka. Pandemi ini tidak boleh terus-terusan memakan korban jiwa.
Kedua, tahan diri untuk tidak buka bersama
Buka bersama di bulan suci Ramadhan adalah hal lumrah, bahkan menjadi salah satu tradisi untuk reuni bersama teman-teman lama. Namun di tengah pandemi ini kita harus berbesar hati untuk sementara meninggalkan tradisi buka bersama. Hal ini bertujuan untuk tidak menciptakan kerumunan agar mempermudah pemutusan rantai Covid-19. Sebab kita tidak pernah tau apakah kita atau teman-teman kita terinfeksi atau tidak.
Jika bosan dengan makanan yang disediakan di rumah dan harus membeli keluar, sobat damai harus tetap menyantap makanannya di rumah. Selain itu, pastikan keluar rumah dalam keadaan safety ya.
Ketiga, tahan diri untuk tidak sahur on the road
Sahur on the road atau yang biasa disebut SOTR juga merupakan hal yang sering kita jumpai di bulan ramadhan. SOTR biasanya disertai dengan bakti sosial seperti membagi-bagikan santapan sahur kepada orang yang membutuhkan. Nah di tengah pandemi ini sobat damai jangan SOTR dulu ya. Bukan tidak boleh berbagi loh, tapi demi kesehatan sobat damai juga. Berbaginya silahkan dilanjutkan ke orang-orang membutuhkan yang terdekat dari rumah ya hehe.
Keempat, tarawih bersama keluarga
Tarawih adalah ibadah sunah yang paling ditunggu-tunggu sebab hanya ada di bulan Ramadhan. Pelaksanaan sholat tarawih biasanya dilakukan di masjid atau di musholla. Namun, di tengah pandemi ini ada baiknya sobat damai melakukan tarawih berjamaah dengan keluarga inti di rumah. Sholat tarawih di rumah tidak mengurangi nilai ibadah, sebab pada hakikatnya tarawih adalah sunah.
Ada banyak hal dan kebiasaan yang akan berubah. Namun yang terpenting adalah jangan sampai perubahan menyurutkan semangat kita dalam beribadah. Berdiam diri di rumah di tengah wabah juga bagian dari ibadah. Aku, kamu, mereka, kita semua rindu berkegiatan di luar sana. Maka, mari bekerja sama agar pandemi ini berakhir dengan segera. Sesegera mungkin sebelum hari raya J
0 comments on “Peduli Keselamatan Bersama, Ramadhan #DiRumahAja” Add yours →