Tak ada salahnya untuk berkaca dari Negeri Tirai Bambu, China, sebagai ground zero sebaran virus Corona. Dalam waktu singkat, virus yang bermula dari Wuhan ini langsung menyebar ke seluruh China, bahkan dunia yang saat ini sudah ditetapkan sebagai pandemi.
Penyebabnya tak lain lantaran kala itu China tengah merayakan Tahun Baru Imlek. Tak ubahnya seperti lebaran di Indonesia, China juga memiliki ritual rutinan untuk mudik saat Tahun Baru Imlek. Perayaan ini kurang lebih berlangsung selama 40 hari, yang dimulai sejak 10 Januari.
Pemerintah China mencatat, setidaknya ada 3 miliar perjalanan dalam kurun waktu 10 Januari hingga 18 Februari. Aktifnya pergerakan manusia ini membuat virus corona menyebar dengan pesat. Pada 20 Januari jumlah kasus corona di China masih 278 dan terkonsentrasi di Kota Wuhan. Pada 18 Februari, akhir perayaan Imlek, jumlahnya menjadi 72.568.
Melonjaknya kasus Covid-19 ini membuat China harus memutar otak. Mereka pun langsung gerak cepat menangani pandemi ini. Belasan rumah sakit darurat segera dibangun untuk menampung luapan pasien Covid-19 yang sudah tidak sanggup ditampung di rumah sakit biasa. Di Wuhan tercatat ada 15 rumah sakit temporer yang merawat lebih dari 12.000 pasien.
Tak hanya itu, pemerintah China juga segera melakukan karantina wilayah, atau yang akrab disebut lockdown. Baik di Wuhan, sebagai awal sebaran Covid-19 ataupun daerah lain. Seluruh akses keluar-masuk daerah pun ditutup total. Warga sama sekali tak boleh keluar rumah, kecuali sangat mendesak. Transportasi umum pun tak lagi berjalan.
Ada baiknya kita belajar dari China, bahwa ada kesamaan yang serupa. Bisa jadi, dalam beberapa bulan nanti, Indonesia akan mengalami hal yang sama jika mudik lebaran tahun ini masih ada dalam suasana semarak. Daerah yang belum ada kasus positif corona bisa jadi ikut tertular juga, bahkan melonjak pesat. Bukan tidak mungkin, jika makin banyak korban jiwa yang bergelempangan lantaran Covid-19.
Bayangkan, jika salah satu sanak saudara kalian yang mengalami nasib demikian. Boleh saja jika pemerintah masih merestui masyarakat untuk mudik. Namun, sebagai warga negara yang baik kita juga harus menyiapkan langkah antisipasi dan deteksi dini. Jangan sampai kasus corona di daerah semakin parah.
Terlebih, jangan sampai suka cita hari kemenangan berubah menjadi duka yang mendalam. Jalan terbaik yang bisa kita tempuh ialah, jangan mudik dulu ya! Sayangi keluarga Anda. Mari memutus mata rantai Covid-19 secara bersama-sama!
0 comments on “Jangan Mudik Dulu Ya! Mari Belajar dari China” Add yours →