Umat Islam menjadi mayoritas terbesar di negara Indonesia. Hari Raya Idul Fitri pun menjadi hari raya dengan libur yang paling lama di antara hari raya lainnya, masjid-masjid dapat ditemukan dengan mudah di manapun. Sebagai mayoritas kita umat muslim akan selalu menang dalam hal kuantitas, diman kita bisa saja bersikap semena-mena terhadap siapa saja yang termasuk ke dalam golongan minoritas, akan tetapi, manusia hidup berdampingan untuk saling menebar kebaikan.
Kita, umat muslim, boleh saja menjadi mayoritas, akan tetapi sifat saling menghargai dan menghormati harus tetap dijunjung tinggi. Tetap menghargai dan menghormati hak dan kewajiban masing-masing sebagai seorang warga negara, sebagai individu dan manusia.
Tidak seharusnya mayoritas bersikap diskriminatif terhadap minoritas, atau bahkan menganggap dirinya atau golongannya adalah yang tebaik. Setiap orang itu berharga, setiap budaya itu memiliki nilai yang agung, dan setiap ajaran itu mengajarkan kebaikan.
Tidak perlu menjelekkan siapa saja yang tidak sama, tidak perlu menganggap rendah orang lain yang tidak sama, karena masing-masing memiliki nilainya sendiri-sendiri.
Menjadi mayoritas, seharusnya membuat kita menjadi penopang, bisa saling membantu dan merangkul dalam berbagai hal dalam menjalani kehidupan bernergara ini. Melindungi yang lemah, merangkul yang rapuh, menopang yang terjatuh.
Kelak, kita yang akan menjadi orang tua, mendidik anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa, kita belajar dari kehidupan yang saat ini kita jalani, mengambil yang baik membuang yang buruk, untuk kehidupan generasi kita di masa depan menjadi lebih baik.
Rasanya akan lebih damai jika bisa menjadi mayoritas yang bisa menghargai.
Written by Lutfiah
0 comments on “Menjadi Mayoritas Yang Bisa Menghargai” Add yours →