Masih ingat kasus Ratna Sarumpaet, pencipta hoaks terbaik beberapa bulan lalu? Ya, begitu liarnya media sosial dan internet sehingga kabar bohong mudah sekali beredar di sekitar kita.
.
.
.
Ratna, dengan segala sandiwaranya mengaku dipukuli. Padahal ia lepas melakukan operasi sedok lemak di salah satu rumah sakit kecantikan. Bengkak yang ditimbulkan pasca operasi membuat Ratna memutar otak. Terbesitlah dalam dirinya untuk mengatakan pada publik bahwa ia dipukuli oknum tertentu.
.
.
.
Pembelaan demi pembelaan pun diajukan. Mulai dari Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto yang turut membela kesaksian Ratna. Prabowo juga mengecam oknum yang ‘diduga’ memukuli Ratna.
.
.
.
Mengaku mendapat bisikan setan, pernyataan Ratna kian dikutuk banyak orang. Media sosial memang sangatlah luas. Sebaran berita kian massif dan bisa diakses banyak orang hanya dalam hitungan detik. Apalagi diperkuat dengan statement orang kenamaan di Indonesia.
.
.
.
Lengkap sudah, berkat tindakannya tersebut, Ratna pun dipenjara. Bagaimana sobat damai? Kasus Ratna ini selayaknya mampu menjadi kritik mendalam bagi diri pribadi kita. Untuk selalu mengedepankan verifikasi, verifikasi, dan verifikasi. Saring sebelum sharing harus benar dipelihara untuk kesehatan media sosial kita bersama. .
.
.
Oh iya, jangan lupa ya, BNPT RI memiliki aplikasi Getar Media. Jika kalian menemui berita hoaks, bisa kalian laporkan ke Getar Media dalam sekali klik. Yuk download Getar Media. Dan jadilah satpam anti hoaks di media sosial.
.
.
.
SATU TEKAD INDONESIA DAMAI
#indonesiadamai
#damailahri
#duatadamaibnpt
#bnpt
#Dutadamaiduniamayabanten
#dutadamaiduniamaya
#dutadamai
#pmd
#pusatmediadamai
#indonesia
#peace
#indonesiapeacemaker
#banten
@dutadamai.id
@bnptri
@dutadamaibanten
@jawara.dutadamai
@benteng.dutadamai
@culasatudamai
@surosowan.damai
0 comments on “Saring Sebelum Sharing Pokok nya !” Add yours →