free page hit counter

Refleksi Diri di Tengah Pandemi

Pademi Covid-19 yang muncul sejak beberapa bulan belakangan ini mengubah kebiasaan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Aktivitas keseharian yang biasa banyak dilakukan di luar rumah kini terpaksa harus dijalankan dari rumah. Belajar, bekerja bahkan beribadah pun dianjurkan untuk dapat dilakukan dari rumah. Tidak hanya itu, kebiasaan pola hidup berubah drastis tiga bulan belakangan ini. Wajib memakai masker jika keluar rumah, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir juga jaga jarak minimal 1,5 meter. Itu menjadi kebiasaan baru yang sepertinya kedepan pun akan terus dilakukan.

Masih jelas dalam ingatan, sebelum pandemi Covid-19 muncul jalan raya padat dengan hiruk pikuknya kendaraan bermotor, masyarakat lalu lalang menyusuri tiap sudut jalan perkotaan untuk mencari nafkah. Namun, semenjak pandemi menyerang jalanan sepi bahkan hening seketika. Hal itu terjadi mulai dari kota-kota kecil bahkan sampai di pusat kota besar seperti Jakarta.

Sudah tiga bulan sebagian besar masyarakat Jakarta dan sekitarnya berusaha mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja. Menjalankan ramadhan ditengah pandemi dan merayakan hari raya tanpa kumpul dengan keluarga tercinta di kampung halaman. Kini hari raya telah terlewati, ya lebaran tahun ini memang berbeda. Kita melewatinya dengan segala keterbatasan gerak, tetapi kemajuan teknologi membuat kita patut bersyukur. Walaupun hanya bertatap wajah melalui layar, kita masih bisa menjalankan silaturahmi dengan keluaga dan kerabat yang berjauhan.

Pengalaman menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi  dan melaksanakan lebaran secara online, mungkin jadi salah satu pengalaman berharga yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Satu sisi, rasa sedih tidak bisa kumpul bersama keluarga karena larangan mudik dan tidak bisa berkumpul dengan kerabat karena harus tetap di rumah saja, akan menjadi cerita tersendiri untuk dikenang. Pengalaman itu tentunya  mengajarkan kita supaya dapat lebih menghargai kebersamaan dan waktu yang kita miliki bersama keluarga.

Sebelum pandemi muncul mungkin sebagian dari kita sulit untuk memiliki banyak waktu di rumah, atau ada juga yang sulit untuk bertemu dengan teman-teman karena kesibukan di rumah. Munculnya pandemi memaksa kita membuka kembali ingatan akan waktu yang mungkin selama ini terbuang begitu saja. Waktu yang terbuang tanpa dilewati dengan keluarga. Waktu yang terbuang karena hanya sibuk berkutat dengan urusan rumah. Waktu yang seakan-akan cepat sekali berlalu. Mungkin terkadang, kita memang harus melalui kesulitan terlebih dahulu agar mata kita dapat terbuka lebar untuk mensyukuri dan menyadari apa yang telah kita miliki. Waktu yang dimiliki setiap orang setiap harinya sama yaitu 24 jam, bagaimana masing-masing orang menggunakannya itu menjadi berbeda. So, gunakan waktumu dengan bijak! Ketika pandemi berakhir, ingatlah waktumu harus lebih berharga bukan secara nominal, tapi secara kualitas.

Salam Damai,

0 comments on “Refleksi Diri di Tengah PandemiAdd yours →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

hacklink al duşakabin fiyatları fethiye escort bayan escort - vip elit escort dizi film izle erotik film izle duşakabin hack forum casibom marsbahis marsbahisgirtr marsbahis matadorbet casibom MatadorbetmarsbahisTaraftarium maç izlevdcasinocasibom国产线播放免费人成视频播放casibomonwingrandpashabetbettilt girişJojobetvdcasinojojobetholiganbetmatbetcasibombets10betebet twitterslot siteleri 2024marsbahismostbet türkiyedumanbetradabetbetgitcasinolevantonwinxslotgambling seobetinecasibomjojobetCasibomjojobetcasibomjojobetMarsbahis Girişjojobetpusulabet girispusulabet giriş twittertümbet günceltümbetjojobetcasibombetinebayspintümbet giriştumbetdinamobetcasibombettilt giriş tumbet giriscasibomcasibomgalabetjojobetcasibomtümbetcasibom uygulamakalebetbetgaranti