Pesta Demokrasi: Masa Depan Indonesia Dimulai Hari Ini

Pesta demokrasi lima tahunan Indonesia diselenggarakan pada April 2019 tepatnya tangal 17 April2019. Dalam pesta demokrasi kali ini, pemilihan presiden diikuti oleh dua pasang calon presiden dan wakil presiden. Pasangan calon presiden nomor urut satu dipegang oleh Presiden ketujuh Indonesia, Bapak Joko Widodo, beserta calon wakilnya Bapak K.H. Ma’ruf Amin. Sedangkan dari pasangan calon presiden nomor urut dua dipegang oleh Bapak Prabowo Subiyanto beserta calon wakilnya Bapak Sandiaga Uno.

            Kampanye kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden sudah jauh-jauh hari mengkampanyekan dirinya dengan memaparkan visi, misi, hingga melakukan survei langsung ke masyarakat untuk memahami apa yang harus mereka lakukan ketika terpilih menjadi seorang presiden untuk mensejahterakan rakyatnya dan untuk kemajuan Indonesia kedepannya.

            Selain pemilihan presiden, pada pesta demokrasi tahun ini juga dilaksanakan pemilihan anggota DPRD Kabupaten/ Kota, DPRD Provinsi, DPD RI dan DPR RI secara bersamaan. Kontestasi dalam bingkai demokrasi ini merupakan salah satu pengamalan sila keempat dalam pancasila, sehingga pesta demokrasi ini harus sesuai dengan berdasarkan nilai dan falsafah pancasila.

            Diusia bangsa Indonesia yang sudah cukup dewasa ini, masyarakat tentu harus paham bahwa kontestasi politik dalam pesta demokrasi adalah salah satu upaya untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia. Perbedaan pilihan tidak lantas menimbulkan perpecahan dalam persaudaraan, bukan ladang untuk meluapkan caci makian, bukan momentum untuk menebar kebencian, apalagi sampai menimbulkan kekerasan.

            Pesta demokrasi seyogyanya menjadi instrumen untuk semakin memperkuat persaudaraan, semakin menghargai perbedaan dan mejadikan mensyukuri segala macam keberagaman. Sebab kontestasi politik perihal bertarung ide dan gagasan untuk kemajuan bersama. Tidak elok jika kontestasi politik bercampur caci maki hingga fitnah keji, sebab bukan itu tujuan dari pesta demokrasi.

            Bangsa Indonesia harus mampu menahan diri dan mengontrol emosi agar tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar. Membiasakan diri untuk memastikan kebenaran informasi di tahun politik ini, sebab tidak sedikit orang yang sengaja memprovokasi untuk kepentingan dan golongannya sendiri.

            Begitupun dengan hasil dari kontestasi politik ini, banyaknya survey-survey baik dari lembaga internal maupun independen dan perbedaan hasil yang disebarkan ke masyarakat sering kali membingungkan. Sehingga tidak sedikit yang saling klaim bahwa pasangan yang dijagokan menang, atau disisi yang lain akan ada yang merasa dicurangkan hingga timbullah kericuhan baik di dunia maya maupun nyata.

            Itulah mengapa masyarakat Indonesia seyogyanya sudah sangat dewasa dalam menyikapi pesta demokrasi ini. Tidak terburu-buru dalam menyimpulkan hasil pemilu hingga ada hasil resmi dari KPU.

            Dan siapapun presidennya, ingat, masa depan bangsa Indonesia bukan tanggung jawab presiden dan wakilnya saja. Presiden dan wakilnya juga hanya manusia biasa yang membutuhkan manusia lainnya. Presiden dan wakilnya tidak akan bisa melakukan apa-apa tanpa ada dukungan, kekompakan, partisipasi aktif dan kontribusi nyata dari kita, 260 juta masyarakat Indonesia.

            Selamat berpesta demokrasi !

            Semoga kedepannya Indonesia akan menjadi jauh lebih baik lagi J

Penulis : Annisa Fathia Hana