Alasan untuk Tidak Merasa Bosan di Rumah Saja

Sudah merasa bosan di rumah rasanya tidak aneh kalau setiap hari sudah terbiasa untuk pergi ke kantor, pergi ke sekolah, pergi ke rumah ibadah, pergi ke mall, dan tempat lainnya. Tentunya sebagai kegiatan normal kita sebelum adanya wabah Covid-19 ini, benarkan? Tetapi semuanya berubah dalam waktu singkat, terhitung sejak 15 Mei 2020 sejak pemerintah Pusat menghimbau masyarakat tidak cemas dan tetap belajar, bekerja, beribadah di rumah. Beradaptasi secara mendadak tentunya tidak bisa dilakukan semua orang, ditambah faktor yang kompleks dalam hidup kita, seperti masalah pekerjaan. Sebelum menyalahkan semua keadaan, mempertanyakan asal virus, dan menuntut pemerintah untuk segera mengembalikan keadaan normal supaya tidak bosan di rumah, kita harus turut mengambil bagian yang penting sekarang ini.

Sebelum melangkah, kita perlu mengenal munculnya rasa bosan. Bosan jika kita lihat artinya dalam Cambridge Dictionary, bored: feeling unhappy because something is not interesting or because you have nothing to do. Ada dua hal yang perlu kita perhatikan, pertama feeling unhappy. Ketika kita merasa tidak bahagia, berarti kita menemukan sesuatu yang kurang/ganjil, sesuatu yang tidak kita suka dan membuat tidak nyaman. Pastinya ketika ada perubahan mendadak yang mengharuskan kita tinggal di rumah, rencana kegiatan banyak yang gagal. Pengaruh dari rencana yang tidak tercapai ini menjadi faktor utama yang membuat kita kecewa, merasa tidak bahagia, dan akhirnya sampai pada keadaan “bosan di rumah saja”.

Lantas apa salahnya merasa tidak bahagia jika memang berada dalam keadaan seperti ini? Ternyata jika kita mau menyadari, perasaan bahagia tergantung dari cara kita

bersyukur kepada Tuhan. Inilah bagian penting yang pertama untuk kita lakukan, mengelola perasaan bahagia dalam diri sendiri. May Angelou menyampaikan cara yang harus kita lakukan dalam kalimat yang singkat dan dalam:

“Jika Anda tidak suka pada sesuatu, ubahlah. Jika Anda tidak dapat mengubahnya, ubahlah sikap Anda. Jangan mengeluh.”

Mengelola perasaan bahagia seperti tidak mengeluh harus dimulai dari diri sendiri, tidak bisa menyuruh orang lain. Proses belajar mengelola perasaan ini dimulai dari bersyukur untuk hal kecil dalam kehidupan yang diberikan Tuhan.

            Faktor kedua dari arti rasa bosan, yaitu tidak ada hal yang menarik dan tidak ada hal yang dapat dilakukan. Cek dulu sebelum melangkah, pikirkan faktor-faktor yang menjadi penghambat tidak memiliki kegiatan yang menarik. Bagi pelajar ada banyak hal yang bisa dilakukan. Apalagi Nadiem menggagas merdeka belajar, maka inilah tugas yang harus diambil sebagai bagian penting untuk pelajar lakukan: banyak tanya, banyak coba, banyak karya. Tidak kurang sarana kita untuk menambah pengetahuan, contohnya iPusnas, aplikasi Perpustakaan Nasional Indonesia yang bisa di akses semua kalangan masyarakat, tutor belajar seperti Ruang Guru dan Zenius yang gratis, kuliah online gratis seperti IndonesiaX dan EdX. Seharusnya kita punya banyak aktivitas positif yang bisa dilakukan agar tidak bosan, belajar memasak yang enak, belajar mencukur rambut sendiri, berkebun di tanah sempit, dan lainnya. Semua tersedia luas dalam internet, namun kembali mengutip Nadiem, banyak coba dan banyak karya. Nah, jika tidak punya alasan untuk bosan pasti akan terbuka luas untukmu menemukan kegiatan positif di rumah.

Salam Damai,