Pentingnya Kesehatan Gizi Anak di Indonesia

Asupan gizi yang cukup diperlukan agar masyarakat secara keseluruhan menyadari bahwa kesehatan merupakan hal yang paling penting dan berharga. Gizi merupakan bahan makanan yang dapat meningkatkan kesehatan seseorang. Dengan demikian, gizi dan kesehatan memiliki hubungan yang erat. Penyediaan gizi pada anak usia dini merupakan hal krusial yang harus diperhatikan oleh para orang tua. Sebab, asupan gizi pada anak sejak dini akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya saat dewasa.

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, khususnya SDM yang memiliki kesehatan fisik, mental, dan mental yang baik, serta berprestasi tinggi, merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu negara. Pengembangan SDM yang berkualitas dimulai sejak dini, khususnya pada usia sekolah. Anak usia sekolah sedang dalam proses tumbuh kembang dan menjadi orang dewasa.

Gizi buruk pada balita berdampak pada masalah pertumbuhan, yang berujung pada gangguan perkembangan anak. Oleh karena itu, perkembangan di masa mendatang sangat dipengaruhi oleh kondisi gizi. Meskipun telah banyak upaya untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, masalah gizi anak masih menjadi kendala yang cukup berarti di Indonesia. Langkah awal yang krusial dalam menentukan derajat status gizi anak dan apa yang harus diubah untuk meningkatkan pertumbuhan yang sehat adalah mengukur kesehatan gizi mereka.

Masalah gizi pada balita dapat muncul karena berbagai variabel yang saling terkait. Anak-anak secara langsung dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kurangnya pola makan yang seimbang dan padat gizi pada usia balita, perawatan gizi yang tidak memadai, dan penyakit menular. Situasi kekurangan gizi yang melibatkan ketersediaan dan konsumsi makanan keluarga juga merupakan akibat dari kemiskinan.

Penyebab tidak langsung dari kekurangan gizi balita meliputi ketahanan pangan rumah tangga, praktik pengasuhan anak, layanan kesehatan, dan kesehatan lingkungan. Tiga masalah yang saling terkait meliputi ketahanan pangan rumah tangga yang rendah, praktik pengasuhan anak yang buruk, lingkungan yang tidak bersih, dan layanan kesehatan yang tidak memadai. Kemungkinan anak-anak jatuh sakit dan menderita kekurangan gizi berkurang seiring dengan jumlah air bersih yang tersedia bagi keluarga, kedekatan keluarga dengan fasilitas dan layanan medis, dan pengetahuan ibu tentang kesehatan.

Sebenarnya cukup mudah untuk mencegah dan mengobati kekurangan gizi pada anak: berikan mereka makanan yang lebih padat gizi, atau cobalah untuk memberi mereka makan lebih sering. Untuk mengatasi kekurangan komponen-komponen ini, ada baiknya juga untuk memperkaya makanan dengan nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, vitamin, protein, dan lainnya. Dalam hal memenuhi kebutuhan makanan anak-anak, selalu usahakan untuk mengikuti pola gizi yang seimbang. Orang tua berperan penting dalam memastikan anak-anak mengonsumsi makanan sehat. Pengajaran awal kepada anak tentang praktik makan sehat, seperti menyediakan makanan yang tinggi protein, vitamin, dan mineral, sangat penting untuk mendukung perkembangan anak-anak. Di daerah terpencil, pemerintah juga berperan penting dalam memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap makanan sehat dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

 

Ditulis oleh: Devia Zilka

 

Referensi:

Ramlah, Ufiyah. 2021. Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Dini Akibat Kekurangan Gizi dan Upaya Pencegahannya. Universitas Islam Negeri Datokarama Palu.